Pages

Saturday, April 28, 2007

Masalah Gusi Berdarah

Hiii serem amat ya..ada istilah gusi berdarah..kaya judul film aja ranjang berdarah ato rumah berdarah. Tapi itu emang benar loh sobat-sobat semua..istilah itu sering kita ucapin pas waktu habis sikat gigi. Perasaan heran bercampur bingung tiba-tiba menghinggap dalam benak ketika ngeliat busa-busa hasil kumuran jadi merah semua.. Horror banget kan kaya drakula aja..Nah loohh kalo itu terjadi, artinya kita sudah terserang penyakit gingivitis (naoon deui?). Yahhh gingivitis namanya, penyakit radang gusi yang hampir mengenai semua orang di muka bumi ini, ntahkah orang kulit putih ato item, baik yang muda atopun dewasa, baik di kota maupun desa, baik kaya atopun miskin, baik yang ndut ataopun kurus dan baik yang cantik atao jelek. Semuanya bisa terjangkit penyakit ini..penyakit yang bikin kelimpungan semua orang karena datang tak diundang dan susah untuk disuruh pulang.(alahhh capee dehh).

Hasil survey WHO terbaru mengatakan bahwa hampir 90 % penduduk di dunia terkena penyakit gingivitis (radang gusi) dan 80 % diantaranya paling banyak ditemukan pada anak-anak dibawah usia 12 tahun sedangkan sisanya hampir 100 % dialami remaja berusia 14 tahun. Berarti kalo gitu anak-anak ABG dong yang ketiban paling sial..Yap.. bener banget, ini masalahnya.....!!?? Ntar deh kita bahas lebih jauh lagi tapi sebelum kesitu kita harus tau dulu ciri-ciri makhluk asing yang bernama gingivitis ini seperti apa. Kan ada pepatah yang bilang tak kenal maka tak sayang, maksudanya tak sayang untuk dihilangkan.he..he..

Secara klinis, gingivitis sering kali ditandai dengan adanya perubahan warna, perubahan bentuk, perubahan konsistensi (kekenyalan), perubahan tekstur dan perdarahan pada gusi. Yang sebelumnya berwarna merah muda kini menjadi merah kebiru-biruan, yang awalnya tepi gusi berbentuk tajam seperti pisau kini menjadi bulat, lalu sebelumnya berkonsistensi keras dan kenyal kini menjadi lunak dan mudah rusak. Belum selesai sampai disitu, yang dulunya tekstur gusi ber stipling seperti kulit jeruk kini menjadi licin dan mengkilat akibat proses eksudasi atrofi epitel dan deskuamasi lapisan superfisial epitel dari jaringan yang mengalami pembengkakan. Dan terakhir yang awalnya tidak berdarah kini menjadi mudah berdarah akibat dari peregangan pembuluh darah sehingga akhirnya gusi sangat rentan terhadap cedera. Wahhh mulai berat nih bahasanya..tapi ngga apa-apa deh..kita coba belajar agak sedikit ilmiah bukannya generasi penerus bangsa harus bermoral dan ber intelektual. Weleh..weleh puyengkan ??

Tah yang diatas tadi hanya sekelumit dari tanda-tanda yang menyertai radang gusi, masih banyak lagi tanda-tanda tambahan yang semakin memperjelas ciri radang gusi tersebut. Nah..sekarang barulah kita ngebahas tentang penyebabnya. Kalo secara umum ada faktor utama terjadinya radang gusi yaitu penumpukan plak gigi yang mengandung berjuta bakteri. Bakteri beserta produk2nya ini kemudian menyebar ke daerah saku gusi sehingga lama kelamaan mengakibatkan inflamasi (peradangan). Disamping itu juga terdapat faktor-faktor pendukung yang memodifikasi terjadinya gingivitis, seperti adanya karang gigi, gigi yang berjejal, merokok, dan pembuatan gigi tiruan yang tidak baik. Selain itu pengaruh kehamilan, obat-obatan, leukemia dan pubertas, juga punya peranan penting. Oya lupa, diatas tadikan ada pertanyaan yang masih belum kejawab. Kenapa kok ABG yang paling ketiban sial, karena eh karena, rentang umur segitu ABG sedang ngalamin masa pubertas dimana produksi hormon seks meningkat sehingga berdampak pada komposisi mikroflora pada jaringan epitel gusi yang dapat bereaksi hebat terhadap jumlah plak yang ada. Ha..ha..kejawabkan?? ngerti ngga ?? pasti ngga ?? ngga apa-apalah ntar kita diskusi aja lagi.

Dari paparan diatas, kita udah taukan tanda-tanda klinis dan penyebab dari radang gusi. Lalu sekarang kita bahas tentang cara penanggulangnya. Ini bahasan yang utama dan paling utama dari semuanya. Simak bener-bener ya..Biar sobat-sobat semua tak sekedar paham teori tapi pandai apklikasi. Luar biasakan ?? Yang pertama, pembersihan secara mekanis melalui sikat gigi, tusuk gigi, benang gigi, skeling dan perbaikan retensi plak. Cara ini merupakan cara yang paling efektif guna mencegah berkembangnya penyakit yang lebih luas lagi meskipun membutuhkan waktu dan keterampilan manual. Kedua, secara kimiawis, cara ini sebenarnya hanya sebagai tambahan untuk mendapatkan kesehatan gusi yang maksimal seperti menggunakan obat kumur yang mengandung bahan antiseptik, banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin C serta menggunakan tablet kortikosteroid atau salep kortikosteroid yang langsung dioleskan ke gusi.

Temen-temen cara diatas tidak akan berhasil kalo seandainya kita tidak komitmen dengan apa yang sudah kita buat. Makanya salah satu untuk menjaga komitmen tersebut, selain harus rutin sikat gigi secara teratur maka jangan lupa kontrol setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi terdekat. Yaa mungkin bisa ke saya (kalo udah jadi dokter, red: sekalian promosi) atao ke yang lain. Biar sekalian nambah temen dan tambah deket ama dokternya..Siapa taukan nanti-nantinya bisa periksa gigi gratis....he-..he..maunya aja…becanda ketang….

Kok Gigi Kuning Ya ??

Pertanyaan seperti ini kerap kali kita temuin kalo pas lagi ngaca, atao mupengin bengeud (red:wajah) seharian..terlebih-lebih ketika ngeliat gigi yang saban hari kok semakin ga jelas warnanya..dibilang putih..ngga putih-putih banged, dibilang coklat ngga juga jadi warna apa ya..?oya kuning kali ye..warna yang kerap kali menghinggap di rentetan mutiara rongga mulut kita. Masalahnya warna kuning itu warna normal ato ngga?? Kebanyakan orang suka salah kaprah kalo seharusnya warna gigi yang sehat itu adalah pure warna putih bukan warna keputih-putihan apalagi kekuning-kuningan. Nah..kalo warna itu yang tejadi di kita berarti itu tandanya jorok alias kotor ngga kekontrol.
Sobat-sobat bloger yang ka’ riwan cintai…(ce ileh..cinta…emang kapan ketemunya…). Warna kuning pada gigi pada umumnya disebabkan oleh beberapa faktor, bisa karena keseringan minum kopi atao teh atau juga karena memang pengaruh zat kimia tertentu misalnya tetrasiklin. Tapi sebenarnya ada penyebab lain yang tanpa disadari itu sering terjadi pada kita, mau tau apa ? Begini-nih..kalo kita abis makan apapun, entahkah nasi, buah, roti, coklat ato daging (red:asalkan jangan daging manusia ntar kaya sumanto lagi) maka pastilah meninggalkan sisa-sisa makanan. Sisa-sisa makanan ini kalo di ilmu kedokteran gigi sering kita sebut dengan istilah debris, nah debris yang mengandung karbohidrat kemudian bercampur dengan air ludah dan membentuk lapisan tipis sebagai tempat nempelnya bakteri. Nama bakterinya streptococcus sanguis. Bakteri-bekteri ganjen ini setelah 15 menit kemudian akan bermetabolisme menghasilkan asam beserta produk-produk lainnya. Asam inilah yang nantinya akan menyebabkan kerusakan gigi yang lebih parah lagi. Dan jika tetap dibiarkan 2-3 jam maka bakteri akan terus tumbuh dan melekat pada permukaan gigi yang akhirnya terbentuklah deposit lunak yang lebih dikenal dengan Plak ato Jigonxs. Lama-kelamaan jigonxs ini akan mateng dan nantinya berwarna kuning, lucu, imut ples bau lagi..huwee…baunya Nauzubillah. Minta ampun jadi pengen muntah.
Jadi sobat-sobat ku, sekarang kita udah mulai ngerti kan, kalo penumpukan plak yang mateng itulah yang menyebabkan warna gigi-gigi lu lu pade kuning. Dan kalo terus dibiarin tanpa sikat gigi yang baik dan benar maka dapat mengakibatkan gigi berlobang atau radang gusi. Makanya sering sikat gigi dong…kan malu..udah cakep, keren, wangi..tapi pas lagi ngomong..he-he..giginya pada kuning semua..kan jadi turun wibawa..,So usul kongkrit, nanti abis baca ini cepet-cepet deh pulang kerumah..sikat tuh gigi mpe bersih. Biar jigonxs yang udah sekilo itu hilang tuntas.tas.tas.tas…

Gigi Berlubang..No Way.. !!

Bagi mereka yang punya keluhan sakit gigi tidak heran lagi dengan istilah gigi berlubang. Karena hampir dari semua keluhan sakit gigi itu disebabkan oleh gigi berlubang. Gigi berlubang dalam ilmu kedokteran gigi sering dikenal dengan istilah karies. Terjadinya gigi berlubang bukan tanpa alasan, banyak faktor yang menyertainya. Salah satu yang mencolok adalah penumpukan plak yang terus dibiarkan begitu saja tanpa proses pembersihan yang maksimal. Padahal kita tau bahwa plak banyak mengandung bakteri yang dapat menyebabkan kerusakan email. Salah satu bakteri yang paling berperan adalah bakteri streptococus mutans dan laktobacillus yang akan bertambah dalam kondisi mulut kering dan oral hygine yang buruk.
Kerusakan e
mail tidak serta merta terjadi begitu saja. Bakteri menyerang gigi kemudian bolong dan langsung menimbulkan sakit, tapi butuh proses dan tahapan waktu yang cukup lama. Kebanyakan dari kita ketika sudah tau bahwa ada gejala gigi berlubang seringkali dibiarkan begitu saja, Karena apa ? ya, pertama malas dan kedua karena kita belum merasakan langsung sakitnya sehingga terus saja didiamkan sampai bertahun-tahun lamanya, sampai akhirnya kerusakan gigi tersebut semakin membesar, besar dan lebar. Bagian gigi yang pertama kali terkena adalah lapisan email, kemudian menjalar ke dentin dan terakhir mengenai jaringan pulpa. Nah ketika sudah sampai jaringan pulpa inilah maka baru menimbulkan rasa sakit yang amat sangat, karena kita ketahui dalam ronga pulpa banyak mengandung pembuluh darah dan syaraf. Dan jika terjangkit oleh bakteri maka akan sangat sensitif sehinga mudah sekali menimbulkan rasa sakit. Entahkah saat minum teh panas ataupun makan es cream, atau pula dalam kondisi seperti biasa saja.
Pencegahan gigi berlubang sebenarnya bisa diantisipasi sejak awal, asalkan kita rajin dan tetap istiqomah untuk sikat gigi secara rutin minimal 2 kali sehari sehabis makan pagi dan sebelum tidur. Disamping itu, kontrol diet (makanan) yang terjadwal juga sangat berpengaruh misalnya jangan sembarangan mengkonsumsi makanan yang banyak mengadung karbohidrat seperti coklat dan gula justru perbanyak makan buah-buahan dan sayuran yang berserat tinggi. Penggunaan tablet fluor dalam air minum juga dapat membantu remineralisai email dan menghentikan penjalaran karies dini. Beberapa penelitian telah menunjukkan, meskipun dalam keadaan diet yang tak terkontrol, tetapi asalkan tetap mengaplikasi fluor sebagai zat antibakteri secara rutin maka dapat mencegah karies secara sinifikan. Apalagi untuk anak-anak yang sedang dalam masa pertumbuhan hal ini sangat efektif karena gigi sedang mengalami proses erupsi yang maksimal.

Berbicara konteks perawatan gigi tidaklah cukup sekedar mengetahui prinsip-prinsip pencegahan akan tetapi diperlukan juga pembahasan mengenai proses penanggulangannya. Sebagaimana kita ketahui masalah gigi berlubang tidak bisa disembuhkan akan tetapi hanya bisa diperbaiki dan cara memperbaiki paling mudah dengan melakukan penambalan sejak dini. Tujuannya adalah untuk menunda perkembangan penyakit sehingga tidak menyebar lebih luas lagi. Tetapi beda halnya ketika lubang gigi sudah terlanjur besar dan sulit untuk ditambal. Maka jalan satu-satunya adalah dilakukan pencabutan meskipun ini merupakan alternatif terakhir setelah memang semua perawatan yang lain tidak bisa dilakukan lagi, misalnya perawatan akar atau menggunakan mahkota gigi tiruan. So..gigi berlubang..?? no way..!!

Saturday, April 21, 2007

Kartini Yang Kehilangan Esensi

Tiba lagi akhirnya tanggal 21 itu. Tanggal dimana setiap orang sibuk dengan isu emansisapi eh..salah emanspasi terutama bagi mereka kaum hawa. 24 tahun yang silam saya inget sekali waktu jaman SD, qta rame-rame disekolah sibuk buat nyiapin karnaval. Bukan untuk memperingati hari 17 Agustus tetapi melainkan untuk peringatan hari Kartini..dimana saat itu kita diminta untuk berpakaian daerah ala jawa atau serupanya. Pokoknya rame banget lah..mulai dari ibu, bapak guru seolah-olah sangat menikmati pengatan hari tersebut..Yah..kami sih ikut aja..karena memang saat itu banyak makanan..Jalan-jalan pake sepeda buatan..di tontonin orang..dan kalo bagus dapet hadiah lagi..kan begitu menyenangkan..??
Contoh kasus diatas hanya sekelumit potret masyarakat kita kekinian dalam menyambut Hari Kartini, terutama di daerah2 ndeso yang setiap orang seperti euforia tanpa makna..Hari yang seharusnya bisa kita jadikan refleksi gerakan kaum wanita kini sudah bergeser hanya pada tataran ceremonial saja..Indikatornya simple..sampai detik ini, seberapa banyak orang memandang bahwa wanita itu berharga??proses pemerkosaan, pelecehan dan penyiksaan buktinya masih kerap terjadi. Kontribusi personal tentang pembelaan hak-hak kaum wanita hanya diusung oleh segelintir orang saja. Artinya nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Jeng Kartini tidak tercapai sesuai harapan. Kandungan moral gerakan tersebut sudah mengalami distorsi esensi. Tak lagi berjalan diatas rel kebutuhan melainkan mengalir dengan intervensi zaman. Jujur konsep ini sangat jauh dari budaya ketimuran. Alih-alih berjuang dengan paham feminimisme, justru membuat sebagian orang apatis atas gerakan tersebut. Mengkampanyekan penyamaan gender disemua bidang tanpa batas malah terkesan memaksakan. Seolah-olah konsep gerakan ini pun bias dengan quo vadis idealis. Bingung kan..?? Sama saya juga..tapi intinya hayulah urang merenungi kembali..nilai-nilai luhur perjuangan kartini jaman baheula. Dengan disertai perubahan sikap dan cara pandang kita dalam memandang peran wanita. Minimal berikanlah mereka sedikit penghargaan dengan bunga atau coklat sebagai simbol penghormatan atas peran dan posisi mereka yang tak mungkin tergantikan oleh kaum pria.
OK Guys..??

Tuesday, April 17, 2007

Kini Saatnya Menagih Janji !!

Rampung sudah agenda pelantikan rektor kali ini. Setelah terkatung-katung kurang lebih 8 Bulan pasca pemilihan tanggal 12 Agustus 2006, akhirnya tepat hari Jumat kemarin Mendiknas resmi melantik Prof. Dr. Ganjar Kurnia. Ir., DEA., sebagai rektor Unpad Terpilih periode 2007-2011. Pelantikan yang sebenarnya sempat menuai polemik internal ini sangat disambut positif oleh banyak pihak terutama Cevitas Akademika Unpad. Sejatinya, meskipun menimbulkan banyak kontroversi akibat dari keterlambatan pengangkatan, tetapi Unpad masih tetap berlegowo dan berjiwa besar dalam menerima semua kebijakan. Hal ini justru menunjukkan jati diri Unpad sebagai entitas perguruan tinggi yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. Pelantikan Prof. Ganjar sudah pasti membawa angin segar bagi masyarakat Unpad kedepan, ini artinya episode baru kepemerintahan seorang guru besar pertanian sudah siap dimulai.

Belum maksimalnya kondisi Unpad sekarang harus bisa menjadi cerminan nyata bagi rektor baru. Sarana dan prasarana pendidikan yang masih belum memadai, pola pengajaran yang masih belum maksimal, kesejahteraan karyawan dan dosen yang jauh dari standar masih terus menambah sederetan potret buruk Unpad saat ini. Belum lagi ditambah dengan hasil survey majalah Times November 2006, menyatakan bahwa hanya 5 perguruan tinggi Indonesia yang masuk peringkat 500 terbaik dunia, dan naifnya Unpad tidak masuk sama sekali. Kondisi ini sedikit banyaknya akan mempengaruhi citra Unpad di mata masyarakat nasional maupun Internasional. Meskipun menurut Prof. Himendra, mantan Rektor Unpad kemarin menegaskan bahwa tidak masuknya Unpad dalam peringkat perguruan tinggi (PT) terbaik Dunia bukan lah suatu hal yang penting. Justru yang paling utama adalah bargaining position Unpad sejajar dengan PT yang sudah maju lainnya. Akan tetapi jika kita telaah lebih jauh setidaknya peringkat PT bisa dijadikan salah satu indikator keberhasilan yang pertama untuk menunjukkan kualitas dan persepsi masyarakat dunia dalam memandang Unpad Itu sendiri.

Masih segar dalam ingatan orasi Prof. Ganjar saat presentasi visi misi pemilihan rektor kemarin. Mengangkat tema ” MEMBANGUN UNPAD MENUJU “ACADEMIC EXCELLENCE” DENGAN KEBERSAMAAN “ Prof. Ganjar terlihat sangat yakin dan percaya diri tentang apa-apa yang disampaikannya. Ada hal yang menarik ketika beliau menyorot pokok-pokok pemikiran tentang pencapaian visi. Setidaknya dalam makalah tersebut terdapat 10 entry point pembahasan mengenai langkah-langkah strategis untuk membangun Unpad kedepan. Pertama, meningkatkan kualitas input calon mahasiswa, calon dosen dan calon pegawai dengan indikator penentu jumlah mahasiswa yang diterima dengan ketersediaan fasilitas dan keterjaminan menghasilkan lulusan yang berkualitas. Kedua, meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dengan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, perkembangan masyarakat dan teknologi proses belajar mengajar sendiri, termasuk pemanfaatan ICT untuk pendidikan. Ketiga, peningkatan mutu tenaga akademik, tenaga administrasi dan laboran agar mampu berkiprah di tingkat internasional. Keempat, peningkatan jumlah dan mutu fasilitas pendidikan, laboratorium, perpustakaan dan ICT. Kelima, sesuai dengan tuntutan zaman, pengembangan ICT akan terus dilanjutkan dan ditingkatkan. Keenam, meningkatkan kerjasama, membangun dan mengembangkan “networking” dengan berbagai lembaga dan perorangan di dalam dan luar negeri. Ketujuh, Mengoptimalkan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kedelapan, untuk lebih memperkenalkan Unpad dan para pakar Unpad di tingkat nasional dan internasional, kegiatan-kegiatan seminar nasional, internasional yang berkaitan dengan bidang ilmu, isyu-isyu yang berkembang serta yang terkait dengan profesi dilakukan secara terjadwal dan kontinyu. Kesembilan, pengembangan kewirausahaan, pencarian dan pengelolaan dana dengan meningkatkan kerja kreatif para dosen dan karyawan. Kesepuluh, menjadikan universitas sebagai pusat kebudayaan dan pusat pendidikan tempat bernaungnya para insan akademis sehingga universitas akan selalu menjadi acuan bagi masyarakat.

Manisnya konsep yang dipaparkan Prof. Ganjar harus semanis dengan pelaksanaanya di lapangan. Tidak mudah memang menunggangi makhluk sebesar Unpad ini. Bayangkan saja untuk membawa dan menggiring PT seluas 190.366,58 m2 dengan student body sebanyak 49.614 dan tenaga pengajar sejumlah 1.974 dengan 37,96 % berpendidikan sarjana serta 62,04 %. berpendidikan pasca sarjana (magister, doktor dan spesialis) ditambah tenaga administrasi tetap Unpad sebanyak 1.321 bukanlah segampang membolak-balikan tangan. Maka dari itu diperlukan kerja cerdas dan pintar yang bertumpu pada tindakan kolektiv kolegia. Artinya jika menurut John Maxwell salah satu kunci menuju keberhasilan kepimpinan adalah mengetahui skala prioritas dengan tetap memperhatikan Prinsip Pareto yaitu 20 % dari prioritas akan memberikan 80 % produksi keberhasilan. Ini sungguh konsep yang luar biasa ketika memang bisa diwujudkan. Nah, Sekarang pertanyaannya adalah sejauh mana komitmen rektor baru sekarang untuk merealisasikan semua janji-janjinya.

Setiap orang tentu menginginkan perubahan baru didalam perjalanan kehidupannya. Namun, perubahan yang diinginkan itu biasanya berkaitan dengan suatu momentum yang baik. Dan Hari ini adalah timing yang tepat dimana hari ngantor pertama Prof. Ganjar selaku Pejabat Rektor Baru. Hari yang setiap orang memulai kerja dengan penuh tumpukan janji dan pertemuan. Hanya saja yang membedakan kebanyakan orang dengan Prof. Ganjar adalah kalau orang lain bekerja untuk kemajuan pribadi dan keluarga, akan tetapi Prof. Ganjar bekerja untuk kemajuan cevitas akademika, agama, bangsa dan negara. Artinya tanggung jawab yang beliau emban saat ini sangat lah besar. Tanggung jawab yang mempertaruhkan nasib sekitar 52.909 orang yang menggantungkan hidupnya untuk kemajuan Unpad. Hal ini harus menjadi catatan yang benar-benar terpatri dalam benak seorang rektor. Sekarang bukanlah waktunya untuk beronani wacana, berbicara panjang lebar, mengumbar janji yang tak pasti. Tapi yang terpenting sekarang adalah bagaimana meng-create langkah strategis praktis di lapangan dengan capaian indikator keberhasilan yang jelas.

Terakhir dari hasil statement yang beliau sampaikan bahwa pada tahap awal, rektor sendiri akan berkantor di Jatinangor, paling tidak dua hari dalam satu minggu. Pengembangan dan pengelolaan Jatinangor tidak dapat terlepas dari kebijakan pemerintah setempat dan stakeholders lainnya. Untuk itu, koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan Jatinangor akan terus ditingkatkan. Kalimat ini singkat, namun mengandung makna yang padat sehingga wajar akan sangat dipegang erat oleh banyak orang khususnya masyarakat kampus Jatinangor. Kalimat sakti yang sudah berstatus janji dan kini menuntut bukti jangan sampai hanya sekedar lipstik belaka. Maka dari itu, penulis yang mewakili mahasiswa lainnya berharap penuh akan bukti dari sebuah janji. Minimal adanya dialog terbuka dengan seluruh stakeholders unpad merupakan salah satu alternatif solusi untuk bisa duduk bersama membahas, mengkaji dan membuat format unpad menuju world class university.

Thursday, April 12, 2007

Penundaan Pelantikan Yang Tak Beralasan



Hari ini kembali pemerintah melecehkan Rumah kami, rumah tempat kami belajar dan menuntut Ilmu..Rumah yang telah mengajarkan kami tentang banyak hal; Idealisme, integritas dan sikap kritis..Rumah yang kami banggakan seakan-akan kembali diremehkan oleh pemerintah. Wajar saja seharusnya hari ini warga unpad sudah bisa menyaksikan pelantikan bapaknya, akan tetapi sayangnya lagi-lagi ditunda tanpa dengan alasan yang jelas..Tanggal 12 April Ini seharusnya jadi momentum sejarah baru bagi dunia Pendidikan di Unpad..setelah lama terkatung nasibnya dengan ketidakjelasan siapa Rektor terpilih, kini pemerintah menunda kembali pelantikan Rektor..Kecewa sekali..kiranya...Pemerintah seperti memandang sepele masalah pelantikan rektor Unpad kali ini, Bayangkan hanya karena perubahan agenda Mendiknas, Pelantikan rektor Unpad hari ini kembali menuai penundaaan..Penundaaan yang sama sekali tak beralasan. Ketidaktegasan Mendiknas semakin menunjukkan Ketidakprofesionalan Pemerintah dalam pengelolaan pendidikan.Keputusan ini benar-benar telah menyinggung hati cevitas akademika unpad. Bagaimana tidak, euforia yang telah dipersiapkan untuk menyambut rektor baru kini kandas tinggal impian, setelah 8 bulan menunggu tanpa batas waktu. Pemerintah benar-benar apriori terhadap masalah ini. Seandainya saja mendiknas tahu seberapa sengsaranya kami dengan ketidakpastian ini, maka tak mungkin kiranya penundaaan ini bisa kembali terjadi. Tapi peristiwa itu terulang lagi. Sebagai solusi, sebaiknya Mendiknas mundur saja dari Jabatannya..Masa hanya gara-gara masalah pelantikan rektor Unpad harus berlarut-larut seperti ini. Bagaimana jika beliau harus mengurus masalah yang lebih besar lagi..Wajar saja kalau dana pendidkan 20 % sulit untuk terealisasi..mendiknasnya saja seperti ini..Hidup mahasiswa !! Hidup Rakyat Indonesia..!!

Tuesday, April 10, 2007

Mandulnya Kekritisan Mahasiswa Pamong Praja

Liat saja mirisnya bukan kepalang, kecewanya bukan main dan kesalnya luar biasa ketika melihat tayangan aksi brutal senior IPDN terhadap juniornya beberapa waktu lalu. Tendangan, pukulan, hujatan dan segala bentuk penganiyaan mereka lakukan seolah-olah tak ada masalah. Perilaku bejad yang berkedok Pembinaan untuk kedisiplinan ini sudah berlangsung sejak lama. Tapi sayangnya tak ada satupun yang berani tegas untuk merubahnya. Statemen-statemen petingggi IPDN untuk mereformasi pola pembinaan hanya sebatas wacana. Berubahya nama STPD menjadi IPDN 2 tahun silam, sama sekali tidak memberi pengaruh besar. Buktinya Korban terakhir Clif Muntu Praja IPDN asal Sulawesi Utara ini harus menghela nafas terakhirnya di tangan-tanagn Senior IPDN yang sangat tak bertanggung jawab. Artinya hukum rimba masih terus meraja lela . Jadi ...????

Ada hal yang yang sebenarya sangat disayangkan dibalik semua kasus ini yaitu ketidakkritisan Mahasiswa IPDN lainnya dalam menghentikan aksi preman. Sejatinya eksistensi mahasiswa yang berfungsi sebagai controling kebijakan dan agen perubah sama sekali tidak tercermin dari pamong praja. Seolah-olah mereka bisu dan buta melihat semua fakta. Tak ada satu pun yang berani melakukan gerakan represif untuk menentang dan merubah semua kebiasaaan yang sudah kronis. Gerakan mahasiwa yang seharusnya penuh dengan idealisme dan sangat menjunjung tinggi nilai-nilia moral serta sosial sama sekali mandul. Masyarakat tidak lagi melihat adanya ketegasan dari pihak internal IPDN termasuk dosen dan mahasiswa. Padahal menurut keterangan salah satu dosen IPDN, Pak Inu Kencana, kejadian seperti ini sudah banyak menelan korban yaitu 37 orang meninggal dan 3 diantaranya disebabkan oleh aksi kekerasan. Naas memang....

Kemudian pertanyaannya adalah apakah praja harus berdiam diri lagi melihat semua fenomena ini? Membiarkan kzholiman terus meraja lela. Akankah harus menunggu jatuhnya korban yang lebih banyak lagi ? Atau apakah harus dibubarkan dulu barulah praja bergerak beramai-ramai melakukan aksi boikot atau demo ke rektorat ? Atau boleh jadi nyali semua praja sudah mati sehinga tak berani untuk bergerak lagi ?

Seharusnya praja sadar bahwa mereka dicetak bukan untuk menjadi mesin pemusnah tapi dibentuk untuk menjadi abdi pemerintah. Abdi negara yang penuh dengan sikap jujur, bertanggung jawab, berani dan penuh dengan idealitas. Bukannya abdi negara yang arogan dan anarkis yang hanya menjadi birokrat dibalik kursi lipat dan sama sekali tak berpihak pada rakyat. Bukankah praja bisa menjadi pejabat karena dulunya mengunakan uang rakyat ? Maka dari itu jangan khianati kepercayaan ini. Sikap anti pati yang dintunjuki masyarakat saat ini harus dibayar mahal. Maka dari itu, sudah saatnya praja harus bergerak. Bangkit dari semua tidur panjang. Lawan semua ketidakadilan. Hadapi semua realita dengan besar Jiwa. Jangan sampai kekritisan hilang hanya karena menjadi orang gajian. Ingat Praja juga mahasiswa dan wajib untuk bersuara. Berteriak akan kebenaran, bergerak atas keberanian dan berjuang untuk perubahan. Hidup mahasiswa !! Hidup Rakyat Indonesia !!

Sunday, April 08, 2007

“ Aksi Banci Tak Bertaji “


Hidup Mahasiswa !! Hidup Rakyat Indonesia..Pekik perjuangan itu bergaung kembali hari ini tanggal 7 april 2007 ketika Orang nomor dua di negeri ini datang ke Bandung untuk melakukan Stadium General di kampus ITB. Seperti Biasa kedatangan Yusuf Kalla kali inipun disambut dengan Aksi mahasiswa se-Bandung Raya diantaranya dari Unpad, ITB, UPI, STT Telkom dan KAMMI.. Massa aksi yang berjumlah 150 org ini sudah berkumpul sejak pukul 10.00 di Mesjid Salman ITB. Mereka bergerak dengan mengusung isu “Kegagalan Pemerintahan SBY-JK Dalam Mengemban Amanah Rakyat” terbukti dari semakin meningkatnya kemiskinan, penganguran dimana-mana, Utang luar negeri yang tak kunjung lunas dan Anggaran Pendidikan 20 % yang belum terealisasi.

Aksi moral kali berlangsung cukup alot mulai dari pukul 12.00-15.30 dalam suasana guyuran hujan yang cukup deras. Alih-alih pengamanan yang ketat membuat Massa aksi tidak bisa bergerak leluasa sehinga tujuan utama untuk bisa menerobos masuk ke kampus ITB hanya tinggal impian. Useless dan Wasting Time. Wajar saja, Polwiltabes menurunkan aparat polisi hampir sekitar 100 orangan lengkap dengan perangkat lapangannya. Tak sampai disitu pasukan Satpol PP pun dikerahkan untuk menambah kekuatan pengamanan. Berlebihan memang. Tapi itulah kenyataannya.

Aksi yang harusnya bisa lebih repressif kini hanya sekedar normatif. Tidak ada ekskalasi gerakan yang signifikan. Aksi hari ini tak lebih dari sekedar aksi ceremonial menyambut kedatangan JK. Ruh perjuangannya sama sekali tidak ada. Terkesan Aksi Banci yang sama sekali tak bertaji. Liat saja koordinasi dilapangan tidak berjalan sesuai kesepakatan. Semuanya berubah jauh dari harapan. Gerakan mahasiswa tidak lagi pada puncak idealismenya tapi melainkan berangkat dari kekhawatiran yang berlebihan. Lucunya.. hanya karena takut terjadinya Chaos maka aksi tidak bergerak sedikit pun kedepan. Massa aksi hanya berkaor-koar selama 3 jam dengan tidak menghasilkan apa-apa dan sangat begitu stagnan. Korlap cemen tidak berani mengambil tindakan repressif ke aparat kepolisisan. Padahal sebelumnya sudah disepakati dengan aparat kepolisisan bahwasanya massa boleh bergerak ke depan asalkan tidak ada bentrokan. Tapi kenyataannya, Masaa hanya bermain wacana, berorasi tanpa tujuan pasti. Terlihat sekali tidak adanya koordinasi antara koordinator lapangan (korlap), Komandan Lapangan (danlap) dan Teknisi lapangan (teklap). Mulai dari bias-nya isu yang dibawa tidak sesuai dengan rencana. Aksi yang harusnya mengatas namakan BEM se-bandung raya ini malahan terkesan sangat parsial, terbukti yel-yel yang disampaikan lebih kepada menonjolkan eksisitensi salah satu perguruan tinggi. Jujur ini sebuah pencorengan gerakan mahasiswa yang tidak boleh terulang lagi.

Saturday, April 07, 2007

Kata Mahasiswa Tentang POMA

Jika kita tinjau sejarah sebelumnya, kebijakan POMA pertama kali digulirkan oleh Prof. Himendra semasih menjabat PR 3 di era Prof.Maman. Niatan awalnya cukup baik untuk membantu pembiayaan kegiatan kemahasiswaan yang dinilai cukup banyak menyedot kas universitas sehingga difikirlah bagaimana mencari dana tambahan untuk menutupi kekurangan tersebut. Akhirnya dibentuklah POMA dengan cara menggalang dana sumbangan dari otang tua mahasiswa baru. Pada awalnya kebijakan ini masih bisa diterima, namun seiring perjalanannya mulai menemukan ketidakberesan dilapangan seperti jumlah, pemanfaatan, transparansi dan pelaporan keuangannya, masih tidak ada kejelasan sampai sekarang.

Kebijakan POMA dari Rektorat, sebenarnya sudah menimbulkan polemik sejak tahun 1993 dan akhir-akhir ini mulai disorot tajam oleh berbagai kalangan. Liat saja gerakan kawan-kawan KAU (Kelurga Aktivis Unpad) tahun 1997 kemarin, mereka sudah melakukan beberapa terobosan penyikapan mulai dari sekedar prihatin,“menodong”rektor untuk menjelaskannya, aksi massa, sampai dengan mengadu ke DPRD. Toh, tabir POMA belum juga tersibak. Entah mengapa, rektorat dan pengurus POMA seperti sangat takut membeberkan masalah POMA. Memang ada rahasia apa yang dipendam di sana?

Sampailah pada akhirnya di bulan Januari kemarin Depdagri KEMA Unpad 2006/2007 melakukan penyikapan lanjutan dengan melakukan jajak pendapa ulang tentang kondisi POMA kekinian. Jajak pendapat ini bertujuan untuk mengetahui 3 masalah utama yaitu (1). Sikap umum mahasiswa tentang uang POMA di Universitas dan Fakultas (2). Transparansi penggunaan Uang POMA (3). Pemanfaatan uang POMA untuk mahasiswa. Responden mencakup semua fakultas yang diambil secara acak dengan teknik purposive sampling. Dari 400 lembar angket yang disebar kesemua angkatan mulai dari 2006 sampai 2002 hanya 357 yang dikembalikan dan 347 angket dinilai layak hitung. Metode jajak pendapat sederhana saja. Untuk ketiga pokok masalah tadi,
responden diminta menjawab 7 pertanyaan dengan alternative jawaban ya atau tidak. Namun ada satu pertanyaan yang membutuhkan usulan singkat. Pengumpulan jajak pendapat ini dilakukan dengan mengisi kuisioner selama 3 hari.

Hasilnya:


1. Apakah anda sudah membayar Uang POMA di fakultas ? :
Jawaban :
306 Orang menyatakan telah membayar uang POMA = 88,18 %
36 Orang menyatakan belum membayar uang POMA = 10,37%
5 Orang menyatakan tidak tahu = 1,44%


2.
Apakah biaya Uang POMA di Unpad memberatkan ? :
Jawaban :
243 Orang menyatakan keberatan dengan Uang POMA = 70,03 %
98 Orang menyatakan tidak keberatan dengan Uang POMA = 28,24 %
6 Orang menyatakan tidak tahu = 1,73 %

3. Apakah anda mengetahui maksud dan tujuan penggunaan Uang POMA ? :
Jawaban :
71 Orang menyatakan mengetahui maksud dan tujuan penggunaan Uang POMA = 20,46 %
274 Orang menyatakan tidak mengetahui maksud dan tujuan penggunaan Uang POMA = 78,96 %
2 Orang menyatakan tidak tahu = 0,58 %


4.
Menurut Anda, Apakah Pengelolaan Uang POMA sudah Tranparan ? :
Jawaban :
336 Orang menyatakan Pengelolaan Uang POMA tidak Tranparan = 96,83 %
8 Orang menyatakan Pengelolaan Uang POMA sudah Tranparan = 2,31 %2
3 Orang menyatakan tidak tahu = 0,86 %

5. Apakah orang tua Anda mendapat laporan rutin tentang penggunaan Uang POMA dari Pihak Unpad ? :
Jawaban :
338 Orang menyatakan orang tua tidak mendapat laporan rutin tentang penggunaan Uang POMA dari Pihak Unpad = 97,41 %
5 Orang menyatakan orang tua Anda mendapat laporan rutin tentang penggunaan Uang POMA dari Pihak Unpad = 1,44 %
4 Orang menyatakan tidak tahu = 1,15 %

6. Menurut Anda, Apakah Penggunaan Uang POMA sudah sesuai dengan harapan ? :
Jawaban :
334 Orang menyatakan Penggunaan Uang POMA tidak sesuai dengan harapan = 96,25%
7 Orang menyatakan Penggunaan Uang POMA sudah sesuai dengan harapan = 2,02%
6 Orang menyatakan tidak tahu = 1,73 %

7. Harapan Anda, sebaiknya Uang POMA harus dialokasikan untuk peningkatan :
Jawaban :
270 Orang menyatakan Penggunaan Uang POMA sebaiknya harus dialokasikan untuk peningkatan fasilitas = 52,33 %
134 Orang menyatakan Penggunaan Uang POMA sebaiknya harus dialokasikan untuk peningkatan beasiswa = 25,97 %

112 Orang menyatakan Penggunaan Uang POMA sebaiknya harus dialokasikan untuk peningkatan kegiatan kemahasiswaaan = 21,71 %

Sunday, April 01, 2007

Lahirnya Sang Revolusi Peradaban


Dilahirkan di Arab (kasarnya, sekarang, Arab Saudi) pada tahun 570 Masehi, Muhammad ibn Abdullah (570-632) mempunyai pengalaman agamais yang sangat dalam pada usia empat puluh tahun, yang mengubah dirinya dan mewujudkan umat yang kira-kira empat belas tahun kemudian menjadi agama terbesar kedua di dunia, dan mempunyai pemeluk yang berjumlah kira-kira satu milyar orang. Dibandingkan dengan kebanyakan nabi atau pendiri tradisi agama besar lainnya, yang kehidupannya tak terekam dalam sejarah, kehidupan Muhammad SAW, Al-Quran dan hadis Nabi banyak dicatat dalam sejarah,dan sebuah biografi awal yang ditulis oleh Ibn Ishaq (wafat sekitar 768). Bagaimanapun juga kita mengetahui sedikit tentang kehidupan Muhammad. Ia yatim sejak masa kanak-kanak, dan dibesarkan oleh sanak keluarganya. Sejarah Islam menceritakan bahwa ketika berusia 25 tahun, beliau menikah dengan seorang janda kaya. Khadijah adalah pemilik suatu kafilah yang dikelola Muhammad. Ia berusia lima belas tahun lebih tua daripada Muhammad. Karena cenderung kepada agama,Muhammad sering menyepi di suatu tempat yang sunyi untuk berpikir dan merenung. Pada tahun 610 di suatu malam yang diperingati oleh kaum Muslim sebagai Malam Kemuliaan (Laylatul-Qadar), Muhammad pemimpin kafilah menjadi Muhammad Rasul Allah, yang menerima wahyu pertama melalui Malaikat Jibril: "Bacalah, dengan Nama Tuhanmu yang telah menciptakan, menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah! Tuhanmu Yang Maha Pemurah! Yang mengajar dengan Kalam, mengajar manusia apa yang tidak diketahuinya!" (QS96: 1-5). Wahyu yang turun antara tahun 610 sampai dengan 632, dikumpulkan dan ditulis kembali setelah ia meninggal dunia dan menjadi Kitab Suci umat Islam, Al Quran.
Selama sepuluh tahun, ia berdakwah menyampaikan misi agama dan perbaikan sosial di Makkah. Muhammad dan Al-Quran menyatakan keesaan Tuhan, menolak politeisme yang terjadi di Arab, dan melarang ketidakadilan sosial. Muhammad tidakmengatakan bahwa ia membawa agama baru tetapi hanya memurnikan dan mengembalikan agama yang dibawa Nabi Ibrahim. Misinya adalah memperbaiki dan meluruskan kembali umat yang menyeleweng. Seperti Amos dan Jeremiah sebelum dirinya, Muhammad adalah utusan Allah yang mengutuk kekafiran masyarakatnya dan mengimbau agar orang memohon ampun dan patuh kepada Allah, karena Hari Akhir itu dekat: "Katatanlah: 'Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang memberi, peringatan yang nyata kepadamu.' Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia." (QS 22:49-50).
Al-Quran yang diturunkan Allah melalui Rosulnya bukan hanya merupakan perintah agama saja, tetapi juga merupakan suatu tantangan terhadap politik sosial yang ada. Makkah bukan hanya pusat ibadah hati, tetapi juga merupakan pusat perdagangan, yang mengalami perubahan dari masyarakat suku yang semi-Badui ke masyarakat dagang urban. Al-Quran mengajarkan kepatuhan terhadap Tuhan dan RasulNya, persaudaraan antar sesama umat, berzakat kepada orang-orang miskin dan berjuang (jihad) melawan penindasan. Al-Quran mengutuk eksploitasi terhadap orang-orang miskin, anak-anak yatim serta kaum wanita; melarang penyelewengan, penipuan, berbohong, mengadakan perjanjian palsu dalam perdagangan, menghambur-hamburkan kekayaan dan bersikap sombong. Al-Quran juga menjanjikan hukuman yang berat terhadap perbuatan memfitnah, mencuri, membunuh, penggunaan racun, berjudi dan berzina. Pernyataan Muhammad bahwa dirinya nabi, penentangannya terhadap ketidakadilan dalam masyarakat Makkah, dan penegasannya bahwa semua orang yang beriman merupakan satu komunitas universal, meruntuhkan wewenang politik kesukuan. Penolakannya terhadap politeisme benar-benar mengancam kepentingan ekonomi penduduk Makkah yang mengontrol Ka'bah, rumah suci yang menjadi tempat patung-patung sesembahan suku dan merupakan tempat dilakukannya ibadah haji setahun sekali, sumber prestise dan pendapatan keagamaan masyarakat makkah.
Selama sepuluh tahun, ia berdakwah menyampaikan misi agama dan perbaikan sosial di Makkah. Muhammad dan Al-Quran menyatakan keesaan Tuhan, menolak politeisme yang terjadi di Arab, dan melarang ketidakadilan sosial. Muhammad tidak mengatakan bahwa ia membawa agama baru tetapi hanya memurnikan dan mengembalikan agama yang dibawa Nabi Ibrahim.Misinya adalah memperbaiki dan meluruskan kembali umat yang menyeleweng. Seperti Amos dan Jeremiah sebelum dirinya, Muhammad adalah utusan Allah yang mengutuk kekafiranmasyarakatnya dan mengimbau agar orang memohon ampun dan patuh kepada Allah, karena Hari Akhir itu dekat: "Katatanlah: 'Hai manusia, sesungguhnya aku adalah seorang memberi, peringatan yang nyata kepadamu.' Maka orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal yang saleh, bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia." (QS 22:49-50).
Catatan kaki:
[1]:
Untuk terjemahan (dalam bahasa Inggris  -  penerjemah)  buku
klasik  ini,  lihat  A.  Guillaume,  The Life of Muhammad: A
Translation of Ibn Ishaq's Sirat Rasul Allah (London: Oxford
University Press, 1955).
 
ANCAMAN ISLAM Mitos atau Realitas?
  (The Islamic Threat: Myth or reality?)
  John L. Esposito
  Penerbit Mizan
  Jln. Yodkali 16, Bandung 40124
  Telp. (022) 700931 - Fax. (022) 707038