Pages

Saturday, April 21, 2007

Kartini Yang Kehilangan Esensi

Tiba lagi akhirnya tanggal 21 itu. Tanggal dimana setiap orang sibuk dengan isu emansisapi eh..salah emanspasi terutama bagi mereka kaum hawa. 24 tahun yang silam saya inget sekali waktu jaman SD, qta rame-rame disekolah sibuk buat nyiapin karnaval. Bukan untuk memperingati hari 17 Agustus tetapi melainkan untuk peringatan hari Kartini..dimana saat itu kita diminta untuk berpakaian daerah ala jawa atau serupanya. Pokoknya rame banget lah..mulai dari ibu, bapak guru seolah-olah sangat menikmati pengatan hari tersebut..Yah..kami sih ikut aja..karena memang saat itu banyak makanan..Jalan-jalan pake sepeda buatan..di tontonin orang..dan kalo bagus dapet hadiah lagi..kan begitu menyenangkan..??
Contoh kasus diatas hanya sekelumit potret masyarakat kita kekinian dalam menyambut Hari Kartini, terutama di daerah2 ndeso yang setiap orang seperti euforia tanpa makna..Hari yang seharusnya bisa kita jadikan refleksi gerakan kaum wanita kini sudah bergeser hanya pada tataran ceremonial saja..Indikatornya simple..sampai detik ini, seberapa banyak orang memandang bahwa wanita itu berharga??proses pemerkosaan, pelecehan dan penyiksaan buktinya masih kerap terjadi. Kontribusi personal tentang pembelaan hak-hak kaum wanita hanya diusung oleh segelintir orang saja. Artinya nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Jeng Kartini tidak tercapai sesuai harapan. Kandungan moral gerakan tersebut sudah mengalami distorsi esensi. Tak lagi berjalan diatas rel kebutuhan melainkan mengalir dengan intervensi zaman. Jujur konsep ini sangat jauh dari budaya ketimuran. Alih-alih berjuang dengan paham feminimisme, justru membuat sebagian orang apatis atas gerakan tersebut. Mengkampanyekan penyamaan gender disemua bidang tanpa batas malah terkesan memaksakan. Seolah-olah konsep gerakan ini pun bias dengan quo vadis idealis. Bingung kan..?? Sama saya juga..tapi intinya hayulah urang merenungi kembali..nilai-nilai luhur perjuangan kartini jaman baheula. Dengan disertai perubahan sikap dan cara pandang kita dalam memandang peran wanita. Minimal berikanlah mereka sedikit penghargaan dengan bunga atau coklat sebagai simbol penghormatan atas peran dan posisi mereka yang tak mungkin tergantikan oleh kaum pria.
OK Guys..??

0 comments: