Pages

Wednesday, March 28, 2007

Mimbar Bebas Rektor Baru Unpad

Akhirnya mimbar bebas itu selesai juga...Dimulai pukul 08.00 WIB, semua berkumpul di gerbang Unpad..Gerbang Pembebasan yang telah mengukir banyak goresan. Dihadiri oleh 9 Orang Pengurus BEM Unpad dan 5 BEM-BEM Fakultas ; FKG, FPIK, Fpsiko, FMIPA dan Fapet. Bergerak dengan 15 orang lengkap dengan Mobil Sound beserta peralatannya. Ajang yang sangat jarang sekali ada di Unpad ini sangat menyedot perhatian masyarakat kampus..Luar Biasa...
Sebelum melakukan aksi keliling maka dilakukan pemanasan terlebih dahulu di gerbang Unpad selama kurang lebih 1 jam, dibuka dengan doa dan kemudian Gebrakan Orasi Pertama oleh Presiden BEM Kema Unpad Sdr. Tb. Ridwan Akhmad dan diikuti orasi dari temen-temen BEMF. Tujuan dari mimbar bebas ini adalah ingin mensosialisasikan tentang momentum pergantian rektor Unpad terpilih. Isu yang dibawa adalah REKTOR BARU..UNPAD BARU menuju REFORMASI yang MENYELURUH...

Setelah melakukan pemanasan maka diikuti dengan aksi keliling kampus mulai dari sektor kanan gerbang masuk ke FISIP, FASA, FIKOM, PTBS, FAPET, MIPA, FKG, FK, KOPMA, UKM dan berakhir di gerbang lagi..Mimbar bebas berjalan lancar..tak ada satu hambatan apapun..Mahasiswa menyambut dengan antusias terhadap isu yang dibawa..terbukti dari Habisnya media Publikasi yang dicetak sekitar 500 bh..Aksi ini merupakan aksi pembuka menuju aksi yang lebih besar lagi pada saat pelantikan rektor nanti..
Maka dari itu kami mengajak kawan-kawan semua untuk bisa berpartisipasi aktif menyampaikan semua aspirasi. Kita gaungkan kembali 10 agenda reformasi Unpad..yang seakan mati suri. Mudah-mudahan rektor baru tidak tuli dan dungu atas semua tuntutan ini...Mari kita bergerak bersama wujudkan Unpad Gemilang dimasa yang akan datang..
Hidup Mahasiswa..!! hidup rakyat Indonesia..!!

Tuesday, March 27, 2007

Rektor Baru Unpad Baru


Ada pribahasa mengatakan " Habislah Gelap terbitlah Terang" ..Kiranya tepat sekali untuk menggambarkan kondisi Unpad sekarang..Setelah berlarut-larut kurang lebih dari 7 bulan pasca pemilihan rektor tanggal 12 Agustus 2006 kemarin maka akhirnya jelas sudah semuanya.. Kini informasi terbaru bahwa pemerintah telah menandatangani Keppres untuk pengangkatan Prof. Dr. Ganjar Kurnia, Ir. D.E.A dari Fakultas Pertanian sebagai Rektor Unpad Definitif dan mungkin dalam waktu seminggu ini akan diadakan pelantikan Rektor. Hanya saja memang belum tahu apakah prosesinya di Kampus Unpad Bandung atau di Depdiknas Jakarta.
Namun terlepas dari itu semua..yang terpenting adalah bagaimana Rektor Baru sekarang bisa berkomitmen untuk merevolusi Unpad Baru. Harapan yang membuncah buana dari setiap cevitas akademika harus menjadi motor penggerak untuk melecutkan Unpad yang lebih baik kedepan. Hilangkan semua rezim otoriter, ketertutupan, non egaliter, dan premordialisme. Tanggalkan semua benih-benih egosentrik personal. Saatnya Unpad harus berani berfikir global dan bertindak general. Pangkas habis semua unsur-unsur yang mulai membusuk, jangan jadikan orang-orang lama sebagai benalu yang tak bermutu. Sekarang buka saja lembaran baru potret Unpad Biru. Ingat semua janji yang sudah tersosialisasi dan terpatri di dalam hati, jangan sampai hanya sekedar pepesan kosong disiang bolong . Masyarakat kampus tak butuh itu, yang mereka inginkan adalah kerja cantik yang lebih kongkrit.
Kini mahasiswa berharap penuh dengan hadirnya Rektor baru. Ajang empat tahun sekali ini tepat kiranya dijadikan seabagi momentum untuk menggaungkan kembali 10 Agenda Reformasi Unpad. Gerakan ini tak lebih dari sekedar "presser movement" agar Rektor Baru tetap melek terhadap masalah-masalah kaum proletar. Mudah-mudahan turunan dari 10 Agenda reformasi ini bisa dijadikan sebagai acuan untuk rektor baru bergerak kedepan..Viva Almamaterku..Hidup Mahasiswa !! Hidup Rakyat Indonesia !!

Monday, March 26, 2007

Triji Dalam Dunia Perguruan Tinggi

Pemakaian Handphone, PDA, MP3 player, dan lain-lain semakin banyak di masyarakat. Mulai dari lapisan atas, menengah, hingga bawah. Sejalan dengan itu, perkembangan teknologi telekomunikasi juga kian canggih. Salah satunya adalah dalam bidang jaringan (network). Keberadaan suatu teknologi baru tentunya akan diikuti dengan perkembangan dalam penerapan beragam aplikasi.
Sekarang kita tengah memasuki teknologi telekomunikasi generasi ketiga atau sering disebut “3G”(third generation ). Teknologi 3G merupakan tahap lanjutan dari teknologi telekomunikasi seluler yang ada saat ini. Teknologi 3G sebenarnya hanyalah meningkatkan kemampuan layanan data dari teknologi generasi sebelumnya sehingga penerapan teknologi ini akan didominasi oleh aplikasi yang banyak memanfaatkan data di dalamnya dan memungkinkan transmisi data berlangsung lebih cepat, sehingga layanan-layanan seperti gambar, video streaming maupaun file-file dalam bentuk digital bisa ditransmisikan antar ponsel atau PDA dengan maksimal.
Konsep pemakaiaan teknologi 3G secara mendasar sama halnya dengan teleconference yang merujuk pada suatu aplikasi yang akan menjadi trend dan banyak digunakan oleh masyarakat, sebagai contoh saat ini adalah sms. Dengan teleconference ini akan terjadi perubahan dalam cara berkomunikasi. Jikalau saat ini kita menelepon dengan mendekatkan ponsel ke telinga-kecuali memakai handsfree-, maka suatu saat nanti ponsel hanya akan kita genggam dan dihadapkan ke wajah kita. Ini semua karena kita tidak hanya akan mendengar suara lawan bicara tetapi dapat melihat wajah bahkan tempat di mana dia berada. Suatu hal yang selama ini hanya kita saksikan di film-film animasi sebentar lagi dapat kita rasakan secara nyata.
Terdapat banyak aplikasi lain yang dapat dikembangkan, semisal siaran TV, video, internet melalui ponsel. Jika saat ini banyak lembaga pendidikan tinggi modern mengembangkan pengajaran seluler melalui sms, maka bukan mustahil jika nantinya kita bisa melihat dosen-dosen menerangkan kuliah langsung melalui ponsel. Proses diskusi dan tanya jawab dapat dilakukan ditempat yang berbeda dalam satu waktu, misalnya seorang mahasiswa berhalangan hadir karena sakit/keluar kota maka dengan video streaming mahasiswa tersebut diharapkan tetap mendapatkan kuliah walaupun saat itu berada di luar kota. Disamping itu juga seorang dosen mungkin akan sangat senang dapat mengawasi proses ujian dengan lebih ketat tanpa harus mondar-mandir diruang kelas jika ternyata handset yang digunakannya dapat juga dipakai untuk melihat situasi ruang kelas mahasiswanya yang dipasang kamera video dan dapat diakses secara mudah. Selain itu mahasiswa dapat dengan lebih mudah mendownload materi pelajaran dari internet tanpa harus ke warnet terlebih dahulu atau dalam perjalanan menuju pulang dan di tengah-tengah kemacetan tetap dapat menonton acara televisi favoritnya.
Ini hanya beberapa contoh kecil dari penerapan teknologi 3G dalam dunia pendidikan dan masih banyak aplikasi yang lain yang tak lain merupakan peluang baru bagi para developer aplikasi. Aplikasi sederhana yang berbasiskan video bisa menjadi suatu konsep pendidikan baru yang dapat ditularkan sampai ke pelosok-pelosok negeri ini selagi memenuhi beberapa aspek, yaitu mudah, murah, dan berbasiskan handset.
Sebagai bukti, langkah yang diambil oleh Mobile-8 sebagai operator CDMA baru, misalnya, walaupun lisensinya bukan 3G, mungkin patut mendapat perhatian. Mobile-8 secara aktif menjawab kebutuhan ini dengan melakukan kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan di Tanah Air, salah satunya adalah akses gratis ke portal Dikmenjur bagi seluruh sekolah menengah kejuruan di Pulau Jawa dan akses portal gratis bagi mahasiswa Universitas Jember dalam menunjang program belajar dan mengajar di lingkungan universitas tersebut. Langkah ini juga sudah sepatutnya diikuti oleh operator lain yang memang memiliki fitur data service di dalam jaringannya (Kompas, 4 April 2006).
Perkembangan teknologi telekomunikasi tidak pernah berhenti bergerak dan akan terus berkembang kesemua lapisan kehidupan termasuk pendidikan. Belum lagi jaringan telekomunikasi bergerak menuntaskan masalah jaringan mobile generasi ketiga atau 3G, sekarang akan segera lahir jaringan generasi keempat (4G). Sulit dibayangkan seperti apa kecepatan dan layanan apa yang akan didapat dari jaringan 4G ini.
Upaya melahirkan teknologi nirkabel ini bagaimanapun secara dahsyat akan mengubah gaya hidup dan pola fikir manusia mendatang. Lagi pula wajah dunia pendidikan akan dibuat semakin terbuka karena komunikasi multimedia semakin mudah dilakukan dari mana pun jika jaringan nirkabel berkecepatan tinggi sudah merata.

Soubek...soubek...mulut mu DPR !!!

Entah apa lagi ulah anggota Dewan kita kali ini, setelah beberapa waktu yang silam, anggota DPRD beramai-ramai menuntut jatah uang tunjangan komunikasi yang sangat tidak realistis. Kini berita baru yang saya baca di Kompas, Sabtu 24 Maret 2007 dikatakan Bahwa DPR Pusat mengajukan fasilitas operasional ke setjen DPR berupa laptop seharga 21,7 Juta/ orang. Alih-alih alasannya adalah untuk menunjang kinerja anggota Dewan dalam menjalankan tugasnya. Dan ini juga nantinya dijadikan sebagai inventarisir Negara. Sedangkan fungsi dari Laptop itu sendiri hanya digunakan untuk mengetik dan menunjang presentasi.

Gila memang usulan angota dewan kita..terkesan memaksakan dan tidak memperhatikan kepentingan rakyat..Banyangkan saja jika dikalikan dengan seluruh angota DPR yang berjumlah 550 orang itu, maka Negara harus mengelurkan kocek sebesar 11,8 M. Bayangkan hanya untuk mengetik di laptop maka Negara harus mengelurkan dana sebesar itu. Menggelitik memang, ditenggah tengah kondisi masyarakat yang tidak menentu begini angota dewan kita mengajukan permintaan yang mengada-ada. Mana hati nurani mereka kenapa uang itu tidak digunakan untuk membangun rumah korban gempa di Sumatra barat, membenahi rumah korban lapindo atau perbaikan infrastruktur di pangandaran pasca tsunami kemarin..Itu. Bukannya itu lebih kongkrit dan sangat bermanfaat buat masayarakat.

Kalau masih seperti itu, ntar Soubek...soubek...mulut mu DPR !!! Gila saja..DPR terkesan semakin sibuk untuk memperkaya diri sendiri. Apakah belum cukup gaji 30 Jt / bulan. Itupun belum ditambah dengan tunjangan lain-lainya. Beli saja laptop dengan harga 8 jt-an bukannya itu juga sudah lebih dari bagus jika hanya untuk sekedar mengetik, presentasi atau pun mendengarkan musik ketika anggota dewan sedang bosan dan jenuh untuk rapat..Saya fikir Anggota Dewan harus mempertimbangkan ulang ajuan mereka ke setjen DPR jangan sampai menimbulkan gejolak social yang semakin memperkeruh suasana. Cukuplah kiranya kejadian dari PP 37 kemarin memberikan pelajaran berarti buat kita semua, rakyat dan bangsa…

Saturday, March 24, 2007

Fenomena Hawkins

Kagum memang ketika membaca koran KOMPAS Jum'at, 23 Maret 2007 kemaren..Disalah satu rubrik dikatakan bahwa Seorang Fisikawan Dunia bergelar profesor asal Amerika Serikat menyatakan "Teori Gravitasi Nol",Bukan karena teorinya tapi melainkan semangatnya yang mampu menelurkan karya-karya dan impian besar ditenggah-tengah kekurangan beliau sebagai sosok manusia biasa. Besar dan berkembang dengan semua anggota tubuh yang cacat, kecuali tangan dan kepalanya saja yang berfungsi. Berbicara pun harus diterjemahkan melalui gelombang elegtromagnetik komputer. Akan tetapi pemikiran dan teorinya melebihi segala kekuranggannya. Seorang ilmuwan yang kepintarannya disamakan dengan sederet lIlmuwan-ilmuwan legendaris dunia lainnya seperti Albert Einstein, Isac Newton dll. Contohnya saja...Impiannya yang fenomenal untuk memindahkan kehidupan manusia dibumi ke planet lain...menurut dia Suatu saat Bumi tak akan mampu menahan berat beban hidup manusia saat ini sehingga dibutuhkan ruang gerak baru..
Satu hikmah yang bisa diambil dari beliau adalah Kemaunnya dan semangatnya yang keras untuk memberikan sesuatu yang terbaik buat umat manusia..Tidak menyerah dengan segala kekurangan yang dimiliki..tetap berkarya terus sampai titik darah penghabisan..Luarrr Biasa....

Thursday, March 22, 2007

Mahasiswa Sejati

Jadi Mahasiswa Kok Loyo...

Oleh
Martariwansyah


Ingatlah sahabat..Mahasiswa bukan lagi murid SD, SMP, SMA kemarin sore yang hanya bisa belajar untuk terus menerima tanpa harus mencerna..Tapi seorang Mahasiswa adalah makhluk ciptaan Allah yang penuh dengan lika-liku dan intrik sosial. Mereka terus bergerak penuh dengan superioritas idealilitas. Mencancangkan tekad yang mengharu biru, tak kenal kata jenuh…memang sejatinya begitulah seorang mahasiswa.
Secara etimologis mahasiswa berasal dari 2 suku kata Maha dan Siswa, “Maha” sendiri artinya besar, luar biasa dan punya kelebihan sedangkan “siswa” adalah seseorang yang sedang menimba ilmu di suatu institusi pendidikan formal maupun non formal. Berangkat dari itulah maka saya coba mendefinisikan bahwa seorang Mahasiswa adalah sosok manusia yang giat menimba ilmu, punya keinginan terus untuk belajar dengan segala kemampuan yang luar biasa dan penuh tanggung jawab. Dia tidak lagi berfikir untuk sekedar menerima tapi bagaimana untuk bisa memberi. Dia tak lagi berpandangan hanya untuk sekarang tapi lebih kepada jangka panjang. Dia tak lagi berprinsip ” bagaimana nanti?” , tapi lebih kepada “ nanti bagaimana ?” Dia tak lagi bergerak pasif tapi harus lebih aktif. Dia tak lagi sekedar mendengar tapi harus bisa berbicara.
Dengan segala kelebihan tersebut maka seorang mahasiswa dituntut dapat menjadi sosok ideal disegala sektoral. Punya visi dan misi yang besar dengan semangat yang terus berkobar. Akan tetapi, kenyataannya ketika kita melihat potret dunia kemahasiswaan saat ini adalah jauh dari harapan. Mahasiswa tidak lagi mencerminkan figure yang pantas untuk jadi teladan. Mereka egois dan dan sangat bengis. Tindak-tanduk mereka tidak lagi merefleksikan sebagai soko guru peradaban. Stigma yang berkembang justru mahasiswa sebagai sosok pemberontak yang tak kenal sopan. Lihat saja.. Mahasiswa kok harus menjadi tokoh utama video porno, terjerumus dalam lembah narkoba dan terlibat pembunuhan dalam tawuran serta tak ayal pemerkosaanpun dijadikan sebagai peran. Artinya nilai-nilai moral tak lagi menjadi standart cultural melainkan sebagai polesan untuk mempermudah urusan. Sikap mahasiswa kini bukan lagi representasi dari gerakan kaum intelektual yang sangat menjujung tinggi nilai-nilal moral. Tetapi melainkan sikap apatis yang tak sama sekali kritis. Mereka tak lagi bergerak secara sistematis tapi lebih kepada gerakan sporadis. Urgensi gerakan yang mereka bawa bukan lagi untuk kepentingan rakyat tetapi melainkan untuk keuntungan privat. Genre mahasiswa sebagai agent of change tidak terlukis dari potret kemahasiswaan saat ini.. Seolah-olah mahasiwa kehilangan indentitas diri yang tak memiliki visi. Mereka loyo untuk bergerak dan bertindak. Wajar kalau sekarang pengangguran Intelektual semakin bertambah karena boleh jadi ini akibat dari minimnya kompetensi personal seorang mahasiswa ketika mereka lulus. Mereka dicetak bukan untuk menjadi generasi yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan, tapi dibuat untuk menjadi buruh sampingan sebuah perusahaan. Miris memang, tapi itulah sebuah kenyataan..., kenyataan yang harus dicari jalan keluar. So..Pertanyaannya..Mampukan bangsa Ini maju dengan generasi yang kemayu........??

Format baru DEMA

Kemana DEMA ??

Oleh
Martariwansyah
Menteri Dalam Negeri BEM Kema Unpad 2006/2007

Masih terngiang di telinga pekik perjuangan mahasiswa jalanan pada malam itu. Sekumpulan orang bergembira dan bersuka cita mendeklarasikan sebuah komunitas baru yang mereka namakan DEMA (Dewan Mahasiswa). Aliansi yang terdiri dari beberapa organ ekstra kampus ini sibuk bernyanyi silih ganti, beraksi sambil berorasi menyambut datangnya era baru, era perubahan dalam sebuah gerakan. Segar sekali dalam ingatan ketika itu beberapa orang dari mereka berkoar-koar meneriakkan aspirasi segelintir orang. ”Tegakkan reformasi,..Tolak komersialisasi,..Wujudkan demokratisasi…” yang tidak lain dan tidak bukan mereka tujukan kepada sang penguasa Unpad tercinta…Tak sampai disitu mereka juga melontarkan orasi depolitisasi atas berdirinya sebuah organisasi kemahasiswaan yang resmi eksis sejak 5 tahun silam. Familiarnya memang dengan sebutan KEMA (Keluarga Mahasiswa) Unpad. Mereka menilai bahwa KEMA tidak aspiratif, kehilangan taji, gagal mengakomodir semua kepentingan dan bahkan terindikasi ditunggangi oleh satu kepentingan politik tertentu. Tak beralasan memang, tapi ya wajar sajalah di zaman demokrasi seperti ini setiap orang berhak mengaktualisai diri, berbicara sepuas hati dan berorasi tiada henti adalah sebuah hak asasi manusia yang sangat pantas untuk dimanusiawikan baik secara kelompok maupun individu.
Gerakan setengah hati
Ikhwal gerakan ini memang terpuji, tapi sayang terkesan setengah hati. Gerakan moral yang mereka usung hanya sebatas gerakan reaktif tanpa inovatif, tidak berkelanjutan seperti tak jelas akan masa depan. DEMA tidak tampil dengan strategi self-empowering terhadap organisasi dan struktur organisasinya. Kendati dalam perjalanannya strategi ini akan mengalami hambatan yang sangat luar biasa namun mengakarkan eksistensi di bumi pertiwi adalah sebuah keniscayaan diawal-awal kehadiran. Dan jujur kami tidak melihat hal itu. Kemana DEMA??..Besarnya nama DEMA di era tahun 90-an tidak diukuti oleh besarnya gerakan mereka di era tahun 2000-an. Hilang ditelan waktu, usung terjerat masa…
Seiring keberlangsungannya selama kurang lebih setahun, DEMA belum memberikan pengaruh yang signifikan dalam kancah perpolitikan kampus. Manuver-manuver politik yang mereka lancarkan sebagai sparring partner KEMA, tidak melihatkan ruh perjuangannya, padahal menurut mantan Pemimpin Redaksi Tabloid Detik sekaligus pendiri Partai Nasional Banteng Kemerdekaan (PNBK), Erros Djarot. Manuver politik itu sebenarnya sebagai kanal alat penerjemahan kehendak kultural manusia. Dia bergerak dan bergolak mengikuti irama politik saat itu. Sehingga wajar ketika terjadi gesekan-gesekan kepentingan didalamnya adalah kenyataan bahwa ia merupakan produk bersama yang diciptakan oleh banyak orang dengan berbagai macam maksud dan tujuan.
Hadir dengan format Baru
Sekarang titisan gerakan DEMA hadir kembali. Melaui jubah FMU (Forum Mhasiswa Unpad) mereka berkibar. Terlepas benar atau tidak akan tetapi hadirnya mereka dilatarbelakangi oleh kepentingan yang masih sama dengan pendahulunya. Sekarang konsep gerakan mereka dibungkus agak lebih cantik dibandingkan sebelumnya. Kalaulah dulu mereka memposisikan sebagai rival politik KEMA Unpad tapi sekarang lebih kepada mitra KEMA Unpad, terbukti dari gerakan mereka tidak lagi melibatkan komunitas parsial tetapi mulai berani berkolaborasi dengan gerakan intra kampus. Sebut saja BEM KEMA Unpad, BPM kema Unpad dan BEM-BEM fakultas mereka ajak berdiskusi menyamakan persepsi tentang gerakan mahasiswa unpad kedepan.
Dibalik gerakan FMU
Manuver politik FMU berangkat dari penggalangan kekuatan kembali melalui basis-basis massa organ ektra kampus (red:walupun tidak semua) kemudian mulai merambah dan menggandeng elemen intra kampus. Lalu mencuat ide untuk membentuk struktur organisasi sementara. Setelah itu menerobos dengan propaganda ISU yang mengatasnamakan FMU dengan “show up” melalui gerakan-gerakan jalanan, entahkah itu aksi maupun mimbar bebas.
Satu hal yang menarik adalah ketika hadirnya FMU ini bisa menjadi Black Campaign terhadap eksistensi KEMA Unpad mendatang. Baik secara langsung maupun tidak langsung, masyarakat kampus akan menilai bahwa adanya gerakan tandingan ini bisa me-marginal-kan eksistensi ke-KEMA-an yang pada akhirnya berimbas kepada menurunnya kredibilitas sebuah kelembagaan intra. Dan jika ini berlangsung lama maka tidak menutup kemungkinann ketika nantinya tingkat kepercayaan dan ekspetasi masyarakat kampus akan benar-benar hilang dan jujur ini sebuah pencorengan kemurnian gerakan terhadap official institution intra kampus.
Hadirnya FMU disela-sela PRAMA unpad membuat pertanyaan tersendiri. Setidaknya ada 3 analis kepentingan atas mencuatnya mereka ke permukaan. Pertama, boleh jadi ini sebagai strategi alih peran..untuk mencuri persepsi publik. Terhadap siapa yang akan maju mencalonkan diri pada Prama Unpad. Mereka mencoba untuk show up melalui manuver praktis ke area intra dengan membawa isu-su kemahasiswaaan. Kedua, Ada kepentingan politik ekstra kampus yang coba bermain. Seperti kita ketahui Beberapa tahun kedepan akan banyak agenda politik makro. Sebut saja yang terdekat, pilkada sumedang 2007, pilkada jawa barat 2008 dan terkahir pemilu presiden 2009 artinya kepentingan ekstra kampus sudah mulai turun gunung dan masuk ke wilayah internal kampus. Mereka melihat bahwasanya mahasiwa sebagai aset besar untuk membuat peta politik gerakan makro ekstra kampus. Yang akhirnya berdampak pada pendongkrakan suara-suara calon. Ketiga. boleh jadi ini sebagai bentukannya rektorat untuk dijadikan sparing partner Kema Unpad secara halus. Rektorat melihat bahwa saat ini KEMA bergerak dengan sangat leluasa, tidak ada tantangan yang bisa dijadikan sebagai rival politik, sehingga perlulah dibuat modifikasi gerakan tandingan.
Dibutuhkan gerakan kolektif
Sejatinya dalam perjuangan panjang dan berliku-liku akan banyak tantangan dan gesekan, namun terlepas dari itu semua yang terpenting adalah bagaimana KEMA bisa berlegowo dan tetap bisa berkonsentrasi terhadap agenda-agenda yang lebih besar. Sekadar mengingatkan masih banyak "pekerjaan rumah" bagi Lembaga Kemahasiswaaan Unpad yang belum terselesaikan. Kultur feodal yang masih mengental, tatanan kepemerintahan yang masih carut-marut dan pelayanan fasilitas yang masih dibawah standar adalah sekelumit problema umat yang harus mendapat porsi besar. Maka dari itu, yang dibutuhkan saat ini adalah gerakan kolektif dari semua elemen untuk dapat bekerja sama satu dan lainnya demi kepentingan seluruh mahasiswa, masyarakat dan bangsa.

Monday, March 12, 2007

Air Garam

Manfaat Air Garam Terhadap Radang Gusi

Oleh

Martariwansyah

Berbicara tentang masalah kesehatan gigi dan mulut pastilah tak habis-habisnya. Setiap hari selalu saja ada orang yang mengeluh sakit gigi, entahkah itu disebabkan karena gigi berlubang, atau gusi yang membengkak. Namun sayangnya, kebanyakan orang datang ke dokter gigi ketika sudah merasakan sakit yang amat sangat. Seharusnya hal tersebut tidak perlu terjadi seandainya mereka rutin datang ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali untuk melakukan pemeriksaan secara berkala, hal ini bertujuan untuk mengantisipasi kerusakan gigi berlanjut, karena sebagai mana kita ketahui di dalam dalam rongga mulut banyak sekali terdapat berbagai macam penyakit gusi, yang tanpa disadari dapat beresiko besar menimbulkan sakit gigi.

Salah satu penyakit tersebut adalah radang gusi (gingivitis) yang merupakan penyakit dalam rongga mulut yang sangat umum sekali terjadi pada setiap orang. Seringkali ditandai dengan adanya perubahan bentuk menjadi lebih membulat dan besar, warna gusi menjadi lebih kemerahan, tekstur menjadi licin, konsistensi gusi lunak dan seringkali disertai adanya perdarahan pada gusi saat menyikat gigi. Pada umumnya, setiap orang mengalami radang gusi dengan tingkat keparahan yang sangat bervariasi tergantung dari umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi dan tingkat pendidikan. Faktor lokal penyebab radang gusi adalah penumpukan bakteri plak berupa Streptococcus sanguis yang terdapat di daerah tepi gusi. Karena terus dibiarkan dalam jangka waktu 4 sampai 5 hari tanpa tindakan pembersihan maka bakteri beserta produk hasil metabolismenya berupa eksotoksin, endotoksin, asam laktat dan berbagai macam enzim khususnya tripsin tersebut, berinvasi masuk ke jaringan gusi yang lebih dalam dan kemudian bereaksi sehingga menyebabkan kerusakan pada gusi.

1. Gusi Sehat 2. Gingivitis ringan 3. Gingivitis sedang 4. Gingivitis berat

Perbandingan gambaran gusi sehat dengan gusi yang mengalami peradangan ringan sampai berat. (Color Atlas of Dental Mediceine, Periodintology)

Penyakit radang gusi yang timbul dalam waktu yang lama jarang sekali menimbulkan rasa sakit atau nyeri, sehingga sering kali kurang mendapat perhatian dan akhirnya dibiarkan begitu saja tanpa perawatan yang baik dan benar. Dalam upaya mencegah berlanjutnya radang gusi yang disebabkan oleh akumulasi bakteri plak maka dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu dengan tindakan secara mekanis, kimiawi atau gabungan keduanya. Pembersihan secara mekanis dengan sikat gigi merupakan cara yang paling efektif, guna mencegah berkembangnya penyakit gusi lebih lanjut, namun kurangnya motivasi dan pengetahuan dalam menguasai teknik pembersihan plak secara mekanis dengan sempurna misalnya pada individu dengan cacat jasmaniah atau mental yang kemungkinan harus bergantung terus kepada orang lain menyebabkan penderita tidak melakukan pembersihan secara baik dan benar (Soeroso, 1997). Disamping itu juga penyikatan gigi akan menimbulkan rasa sakit pada orang yang sedang mengalami radang akut. Maka dari itu dengan adanya keterbatasan-keterbatasan diatas dibutuhkan metode kontrol plak lain untuk mengurangi radang gusi yaitu secara kimiawi. Berkumur dengan bahan kimia yang mengandung antiseptik seperti air garam diharapkan dapat menghambat atau menekan pertumbuhan bakteri. (Kidd and Bechal, 1992).

Saat ini, di pasaran banyak beredar obat kumur dengan berbagai macam jenis dan kegunaan, diantaranya yaitu obat kumur yang mengandung bahan aktif Povidone, Chorhexidine, Cetylpyridinium Chlorida. dan lain-lain. Bahan-bahan tersebut selain harganya cukup mahal juga memiliki efek samping diantaranya pewarnaan pada gigi, penurunan kepekaan pengecapan pada lidah, serta terkadang dapat terjadi iritasi dan deskuamasi pada membran mukosa (Setiadi,1999), maka dari itu diperlukan sebuah alternatif lain untuk terapi pencegahan dan pengobatan radang gusi berupa air garam, dengan alasan selain memiliki efek samping yang kecil, garampun merupakan bahan dengan harga yang murah serta mudah untuk diperoleh sipapun, kapanpun dan dimanapun.

Obat kumur menurut ADA (American Dental Association) harus dapat membunuh organisme patogen atau yang bersifat antibakteri. Obat kumur harus dapat membantu membersihkan sisa makanan dalam mulut, untuk mencapai tujuan tersebut dapat digunakan larutan Natrium Klorida dengan kosentrasi 1,5 %. Beberapa studi menunjukkan fungsi khusus dari air garam di bidang kesehatan diantaranya adalah untuk melenturkan dan mengurangi rasa nyeri pada otot yang sakit. Berkumur dengan air garam juga dapat menurunkan suatu peradangan, menyembuhkan infeksi dan bersifat astrigen yang dapat menguatkan gusi (Saphira, 2004). Sejak zaman dahulu, larutan garam telah direkomendasikan, di China 2700 SM, dinyatakan bahwa berkumur merupakan perawatan untuk penyakit gusi. Zaman dahulu Hipokrates memerintahkan untuk mencampur garam dengan air untuk berkumur (Douglas, 2004).

Menurut Standart Industri Indonesia, (1976) dikatakan bahwa garam merupakan kristal berwarna putih, tidak berbau, rasa asin dan mudah larut dalam air yang merupakan gabungan bahan-bahan kimia dalam jumlah besar, meliputi kapur, gips, magnesium, garam amonium serta garam dapur. Garam (NaCl) mempunyai berat molekul 58,44 g/mol (Kompas-Kesehatan, 2006). Secara umum, garam memiliki sifat mudah larut dalam air jika kedua ion terpisah dan dapat menghantarkan listrik (Wikipedia, 2004). Air garam adalah larutan dari senyawa kimia sederhana yang terdiri dari atom-atom yang membawa ion positif berupa Natrium (Na+) dan ion negatif Chlorida (Cl-). (www.medicastore.com 2004).

Air garam mempunyai dua pengaruh terhadap kelangsungan hidup bakteri. Pada konsentrasi rendah akan merangsang pertumbuhan bakteri (Takada and Fukushima, 1986). Namun sebaliknya, garam dalam bentuk murni atau dengan konsentrasi tinggi dapat bersifat toksik karena unsur klorida yang terdapat didalammnya termasuk golongan halogen yaitu oksidator kuat yang mampu mematikan bakteri. (Bellringer, 2000). Unsur lain yang terdapat didalam garam adalah iodium sebagai germisid paling tua dan efektif untuk mikroorganisme, tidak menimbulkan warna dan sifat iritasi kecil (Pelczar and Chan, 1998).

Air garam yang digunakan untuk mengurangi radang gusi tentulah air garam yang berasal dari garam dapur yang beriodium. Air garam ini haruslah memiliki konsentrasi lebih dari 0,9 % berupa larutan hipertonis yang mempunyai tekanan osmosis yang lebih besar dari cairan yang ada di dalam sel. Perbedaan tekanan osmosis ini menyebabkan cairan dari sel bakteri tertarik ke luar sel sehingga sitoplasma bakteri lama-kelamaan akan menyusut akibatnya sel akan mati atau tidak mampu berkembang biak (Goulding, 1960).

Dari hasil penelitian yang sudah penulis lakukan pada Bulan Agustus 2006, melalui eksperimental semu dengan desain pre and post study. Sampel penelitian diperoleh dengan teknik purposive sampling menggunakan double blind system. Jumlah naracoba sebanyak 34 orang dengan rentan umur 18 – 45 tahun. Standart pemeriksaan radang gusi dengan mengunakan Indeks gingiva Löe & Silness maka dihasilkan sebanyak 64,71 % dari naracoba mengalami penurunan radang gusi secara signifikan. Hasil ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Talaro dan Tan, (1996) bahwa larutan garam dengan konsentrasi yang lebih tinggi dapat menghambat pertumbuhan bakteri.

Adapun teknik dan cara pembuatan larutan garamnya adalah dengan mencampurkan garam dapur sebanyak 3,75 gram kedalam 250 ml air aquades hangat atau setara dengan segelas air minum biasa. Kemudian dikocok dengan sendok sampai larut secara merata. Berkumur dilakukan selama 1 menit dengan mengganti obat kumur sebanyak dua kali dan berkumur dengan menggerakkan oto-otot pipi, bibir dan lidah secara maksimal, setelah berkumur usahakan untuk tidak makan, minum atau berkumur dengan larutan lain selama ±1 menit. Hal ini bertujuan agar larutan garam tersebut dapat bereaksi lebih lama terhadap jaringan yang meradang. Berkumur tersebut dilakukan sebanyak 2 kali dalam sehari yaitu pagi setelah makan dan malam sebelum tidur selama batas waktu yang tidak ditentukan. Selama penggunaan kemungkinan akan menimbulkan beberapa efek samping seperti rasa mual untuk beberapa orang yang sensitif dengan rasa asin, dan bisa juga menimbulkan iritasi ringan dalam rongga mulut jika konsentrasinya terlalu tinggi.


Evaluasi Transportasi Indonesia

Usulan Pembentukan Tim Evaluasi Transportasi Nasional
Oleh
Martariwansyah



Niat baik yang coba diambil oleh pemerintah untuk mengevaluasi 10 tahun kebelakang tentang kondisi transportasi nasional dinilai sebagai langkah yang lamban dan telat. Pemerintah masih kurang responsive dalam melihat semua kejadian selama ini. Di keluarkan ketika telah menelan ribuan korban, baik yang terjadi di darat dengan kecelakaan kereta api, bus dan angkot, dilaut dengan tenggelamnya kapal KM Senopati Nusantara dan terakhir di udara dengan hilangnya Pesawat Adam Air. Semuanya menjadi catatan buruk sistem tranportasi nasional. Kecelakaan yang terjadi silih berganti sudah banyak memberikan pelajaran bagi kita semua, sekarang yang dibutukan adalah solusi dan langkah kongkrit yang cepat, maka dari itu Intruksi presiden untuk pembentukan Tim Evaluasi Tranportasi Nasional tetap harus dihargai dan didukung oleh semua pihak dengan harapan adanya perbaikan sistem transportasi nasional kedepannya. Inisiatif yang seharusnya sudah lama dilaksanakan ini harus bisa dijadikan terobosan dalam perubahan sistem transportasi nasional. Cukup sudah ratusan orang tiap tahunnya yang menjadi korban kecerobohan, sekarang bagaimana kedepannya kita meminimalisir resiko terjadinya kecelakaan tersebut sehingga tidak ada lagi jumlah korban yang meninggal dunia.
Harapan besar dari tim ini adalah tidak hanya sekedar bisa mengevaluasi kecelakaan-kecelakan selama 1 dekade kebelakang, melainkan bisa memberikan solusi yang kongkrit kedepan nanti. Permasalahan-permasalahan mengenai pelayanan yang buruk dari perusahaan transportasi yang berlomba-lomba memberikan ongkos murah tetapi justru melupakan fungsi keselamatan masih menjadi penyebab utama. Perusahaan menekan biaya operasional seminimal mungkin tanpa memperhatikan safety cost yang harus dikeluarkan. Padahal berbicara tentang keselamatan tidak ada tawar menawar, berapun besarnya harus ada harga mahal yang dibayar. Kenyamanan dan keselamatan adalah faktor utama bagi pelayanan suatu armada transportasi, tapi justru hal inilah yang sering dilupakan. Disamping itu, adanya over competition oleh perusahaan-perusahaan transportasi memberikan iklim persaingan yang tidak sehat. Aspek-aspek legal seringkali diabaikan seperti kurang selekifnya dalam pembuatan surat izin jalan yang begitu mudah untuk didapati. Belum selesai sampai disitu, peraturan perundangan pun masih kacau balau contohnya saja Undang-undang yang sekarang ada hanya baru berbicara tentang transportasi persegmentasi darat, laut maupun udara, belum ada UU yang memayungi permasalahan transportasi secara umum.
Itulah sekelumit permasalahan yang ada saat ini, masih banyak permasalahan yang harus segera disikapi. Maka dari itu tim evaluasi nasional transportasi harus bisa mengambil langkah-langkah strategis yang bersifat teknis. Pertama, mengintrusikan kesemua perusahaan transportasi untuk semakin meningkatkan faktor keselamatan melalui fasilitas yang memadai layaknya sekoci, pelampung, safety belt dll. Kedua, tim ini juga harus bisa mendesak pemerintah untuk memberikan subsidi berupa dana tambahan keselamatan ke perusahaan-perusahaan yang mulai collaps (bangkrut). Kucurkan dana secukupnya, jangan sampai seperti kasus maskapai penerbangan garuda yang seharusmya mereka mendapat dana segar sebanyak 1 triliyun rupiah di tahun 2006-2007 dari pemerintah begitu juga dengan maskapai merpati yang mendapat alokasi dana 450 miliar rupiah untuk tambahan dana operasional, akan tetapi kenyataannya uang tersebut masih belum turun dan tersendat entah dimana. Padahal jika uang ini cepat dikucurkan maka akan segera bisa dimanfaatkan untuk peningkatan pelayan keselamatan dan keamanan penumpang pesawat terbang tersebut. Sehingga antisipasi untuk terjadinya kecelakaan bisa dikurangi seminimal mungkin. Ketiga, Baik kiranya Pemerintah bisa merangkul dan membina beberapa organisasi-organisasi sesama pengusaha transportasi dengan harapan tidak ada lagi persaingan yang tidak sehat. Berikan arahan yang jelas tentang prosedural pelaksanaan transportasi dilapangan.
Mengenai siapa unsur-unsur yang ideal untuk masuk di tim evaluasi ini adalah diutamakan para akademisi, yang melihat dari sudut pandang kelayakan secara teoritis, entahkah itu kajian perundang-undangan ataupun peraturan lainnya. Kedua, unsur asosiasi/organisasi transportasi sebagai badan usaha yang menjalankan fungsi transportasi itu sendiri, yang paling banyak bersinggungan dengan permalahan dilapangan berkaitan dengan penumpang dan fasilitas pelayanan, ketiga, pemerintah melaui dephubnya selaku stakeholder terpenting yang memberikan kebijakan teknis dan non teknis dan terakhir para pembuat alat angkut itu sendiri yang paling mengetahui sejauh mana kebutuhan atau uji kelayakan suatu armada angkutan untuk beroperasi dengan tidak melupakan faktor-faktor penunjang fasilitas keamanan dan keselamatan. Siapapun mereka yang terpenting adalah berikan kewenangan yang besar untuk bekerja.Apapun hasilnya, akan kita dukung semasih mangacu pada prinsip-prinsip peningkatan keselamatan dan kemananan khalayak banyak. Komitmen dan konsistensi untuk menjalankan semua apa yang telah menjadi kesepakatan adalah tantangan tersendiri buat kita semua. Jangan sampai setelah apa-apa yang kita buat tidak membuahkan hasil apapun, bila perlu diberlakukan sangsi kepada semua pihak yang tidak mematuhi apa yang telah dihasilkan oleh tim ini. Jika memang tujuannya adalah ingin bersama-sama memperbaiki sistem tranportasi Nasional yang lebih baik, dan berkontribusi.

Saturday, March 10, 2007

Musibah Indonesia

Seharusnya Tobat Massal !!!
Oleh
Martariwansyah

Miris sekali Kondisi bangsa Indonesia saat ini. Setiap hari ada saja berita tentang pembunuhan, perampokan, kasus korupsi, bencana alam, bahkan kecelakaan di darat, laut maupun udara yang hampir menghiasi fokus berita setiap paginya. Semuanya datang silih berganti berkontribusi membuat Indonesia semakin polusi. Penat rasanya jika harus terus menerus seperti ini. Disatu sisi lain pemerintah disibukkan dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan keamanan akan tetapi disisi lainnya masyarakat terlantar dan terkatung-katung tak menentu akibat ulah alam yang semakin tidak bersahabat.
Jika kita renungkan lebih jauh lagi Boleh jadi semua ini akibat dari akumulasi dosa-dosa massal masyarakat kita dari tahun-tahun sebelumnya. Baik dari pihak birokrat dengan korupsinya, penegak hukum dengan mafia peradilannya, pengusaha dengan kecurangan tendernya dan masyarakat grass root masih sibuk dengan judi dan mirasnya. Inilah sedikit potret kehidupan bangsa kita yang semakin kehilangan arah dan indentitas dirinya. Tertatih-tatih dan terlunta-lunta dengan lemahnya, tak berdaya melihat kenyataan hidup yang terus melanda.
Bangsa yang sangat besar bahkan besar sekali jika dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Mempunyai luas wilayah 1.919.440 km² dengan jumlah penduduk 225 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terpadat ke-4 di dunia dan berpotensi besar untuk menjadi negeri terkaya di Asia bahkan dunia. Akan tetapi, ironisnya bangsa yang menyandang sebutan Negara kepulauan dengan limpahan kekayaan alam ini sering kali diterpa bencana alam. Belum lagi selesai dengan masalah Tsunami Aceh dua tahun silam, bangsa ini sudah digemparkan lagi dengan gempa bumi dan letusan gunung merapi di Jogya, diikuti pula tsunami di Pangandaran. Belum selesai sampai disitu masyarakat Porong Sidoarjo Jawa Timur harus menelan pil pahit dengan kasus Lumpur Lapindo yang menenggelamkan ribuan rumah penduduk dan yang terbaru akhir-akhir ini banjir di Aceh dan Sumatra Utara serta tenggelamnya kapal KM Senopati dan jatuhnya pesawat Adam Air yang alasannya semua disebabkan oleh ulah alam sehingga semakin menambah rentetan panjang daftar masalah lingkungan di Indonesia. Miris bukan ???
Presiden SBY seharusnya sadar dengan kondisi bangsa kita saat ini. Anjuran yang beliau sampaikan di selah-selah hari raya kurban tanggal 31 Desember 2006 di Istiqlal kemarin yang menyatakan bahwa agar masyarakat Indonesia senantiasa berdoa agar dijauhkan dari bencana alam belumlah cukup. Sebaiknya Preseiden mengintruksikan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan tobat massal yang dilakukan secara serentak disemua daerah. Mulai dari pejabat eksekutif, legislative sampai masyarakat tataran bawah sekalipun. Kita coba memanfaatkan momentum pergantian tahun ini untuk banyak-banyak bermuhasabah berintropeksi diri tentang apa-apa yang sudah masyarakat kita lakukan selama ini. Boleh jadi Allah sedang murka dengan bangsa kita saat ini. Banyak dosa yang sudah kita lakukan baik sengaja-maupun tidak, baik besar maupun kecil dan baik yang terlihat maupun tidak. Kita berdoa memohon ampun kepada Allah SWT tentang apa-apa yang telah kita lakukan dengan harapan Yang Maha Kuasa mencurahkan segala rakhmat dan maghfirohnya kepada bangsa kita di tahun depan nanti.
Kita buktikan bahwa dengan Tobat ini bisa menjadikan bagian dari bentuk peningkatan kesalehan sosial bangsa kita. Kesalehan yang bisa membawa perbaikan dan perubahan ke kondisi yang lebih baik lagi kedepannya. Kita manfaatkan pergantian tahun ini sebagai momentum untuk semakin memperbaiki sikap dan watak masyarakat kita. Cukup sudah atribut-atribut negatif tentang Indonesia sebagai Negara kelima terkorup di Dunia, Negara kedua termiskin, negara terendah Indeks SDM-nya dan sebagainya yang selama ini menjadi raport merah, kita buang jauh-jauh. Kita buktikan ke dunia bahwa sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, yang paling kaya sumber daya alamnya dan yang paling subur tanahnya ini bisa menjadi semakin maju dan bersaing dengan negara-negara adidaya lainnya. Sekarang mari kita ciptakan kesalehan sosial melaui tobat masal yang berorientasi pada perubahan secara global.
Tepat kiranya di awal tahun ini kita manfaatkan untuk menata ulang pundi-pundi tatanan kehidupan masyarakat yang semakin berkarat. Kita segarkan kembali segala agenda tahunan kita. Buatmu Pak presiden masih ada waktu koq. 2,5 tahun yang kemarin biarlah menjadi catatan pahit Bangsa kita. Anda masih mempunyai 2,5 tahun lagi ke depan untuk memperbaiki. Tidak ada kata terlambat. Masih banyak kesempatan yang bisa kita ambil, dan masih banyak masalah yang bisa kita atasi serta masih banyak prestasi yang bisa kita ukir. Kuncinya hanya satu yaitu komitmen untuk terus berubah dan memperbaiki diri dari hari ke hari. Mari senantiasa kita bergandengan tangan wujudkan impian menuju Negara solihan dan thoyiban. Hidup rakyat Indonesia..Hidup negeriku tercinta..!!!

Rektor Unpad

Rektor…Gimana Nasibmu Kini ?

Oleh

Martariwansyah

Baru saja bulan Agustus kemarin Unpad selesai melaksanakan pesta demokrasi sepihak tentang Pemilihan Rektor Unpad periode 2006-2010. Pasca pemilihan tersebut tepatnya tanggal 12 Agustus 2006, telah dihasilkan 3 buah nama calon rektor yang akan siap menggantikan rektor Unpad sekarang, masing-masing adalah Prof, Dr. M.Thaufik Siddiq B.,M.S. dr.,Sp.T.H.T dari fakultas kedokteran, Prof.Dr. Ahmad M. Ramli, S.H., M.H dari Fakultas Hukum dan Prof. Dr. Ganjar Kurnia, Ir. D.E.A dari Fakultas Pertanian. Berdasarkan surat keputusan Presiden No.233/M/02 pada 28 Desember 2002, seharusnya masa jabatan rektor unpad saat ini sudah berakhir, tepatnya tanggal 28 Desember 2006 kemarin semestinya sudah ada rektor demisioner, akan tetapi pada kenyataannya masih belum ada kejelasan siapa rektor Unpad Terpilh kedepannya. Pemerintah masih belum bisa menetapkan siapa rektor Unpad yang akan menggantikan Prof. Himendra sekarang. Justru Melalui SK mendiknas No.201/MPN.A4 /KP/2006 pemerintah mengeluarkan kebijakan baru tentang pengangkatan Prof. Himendra sebagai Pejabat Rektor Unpad selama rektor baru belum ditentukan secara definitif. Artinya masa jabatan rektor sekarang diperpanjang sampai batas waktu yang tidak ditentukan. Memang tidak ada alasan yang jelas dari pemerintah mengenai keputusan tersebut. Hal ini mengundang banyak tanggapan dari berbagai kalangan cevitas akademika Unpad.

Berdasarkan PP No 60 Tahun 1999 Tentang Perguruan Tinggi, Pasal 37 ayat 3 dikatakan bahwa “Bilamana rektor berhalangan tetap, Penyelangggara perguruan tinggi mengangkat Pejabat Rektor Sebelum diangkat rektor yang baru”. Kemudian hal ini diperjelas kembali melalui Statuta Unpad pasal 25 ayat 5 yang berbunyi “Bilamana rektor berhalangan tetap, Menteri dengan memperhatikan pertimbangan senat Universitas mengangkat pejabat rektor, dengan tugas utama menyelenggarakan pemilihan calon rektor tetap dalam waktu paling lama 3 (tiga ) bulan. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah apakah keputusan tersebut benar-benar sudah mempertimbangkan usulan/masukan dari senat universitas dan apakah naiknya Himendara sudah benar-benar menjadi kesepakatan bersama senat Universitas serta apa pertimbangannya untuk menaikan kembali Prof. Himendra menjadi Pejabat Rektor. Jika tidak, artinya Pemerintah bertindak sewenang-wenang terhadap keputusan di statuta Unpad. Hal ini justru akan mencoreng wibawa kelembagaan sebuah Universitas kahususnya unpad itu sendiri.

Keputusan yang berlarut-larut tanpa alasan yang jelas semakin menunjukkan ketidaktegasan dan keprofesionalan pemerintah dalam mengambil sebuah kebijakan. Sebagaimana kita ketahui, selama masa transisi fungsi pejabat rektor saat ini hanya sebatas menjalankan tugas harian dan tidak mempunyai kewenangan untuk mengambil kebijakan yang strategis seperti pengelolaan aset, personalia, maupun kebijakan penting lainnya seperti penetapan status Unpad menjadi PT BHMN. Hal ini dinilai sebagai sebuah kerugian yang dialami oleh Unpad. Kewenangan yang sempit memaksa Unpad tidak bisa bergerak leluasa. Segala sesuatu harus dikoordinasikan terlebih dahulu..ke pemerintah. Artinya kami melihat bahwa pemerintah menganggap sepele permasalahan pemilihan Rektor di Unpad, maka dari itu kami selaku BEM Kema Unpad atas nama mahasiswa Unpad menyatakan sikap menyesal terhadap keputusan Mendiknas tentang keterlambatan penetapan rektor unpad terpilih dan kami menuntut kepada presiden agar segera menetapkan rektor Unpad terpilih secepat-cepatnya. Hal ini dilakukan untuk mencegah politisasi berlebihan oleh berbagai pihak-pihak yang tidak berkepentingan. Kita berharap dengan segera ditetapkannya ini akan tetap menjaga stabilitas pelaksanaan pembelajaran di Unpad. Serta kami juga menyayangkan ke pihak senat universitas atas sikap pasifnya dalam menerima keputusan ini. Kami melihat tidak ada langkah yang strategis dalam meng-counter kebijakan ini sehingga kami juga menganjurkan ke pihak senat Universitas untuk mendesak pemerintah agar segera menetapkan nama calon rektor terpilih nantinya.

Permasalahan mendasar yang harus kita perhatikan adalah persiapan Unpad menuju status BHMN, jangan sampai ketika kebijakan ini keluar justru rektor unpad masih belum ditetapkan. Jika memang hal ini terjadi maka tidak menutup kemungkinan dilakukannya pemilihan ulang rektor baru. Hal ini lah yang harus benar-benar kita cermati jangan sampai apa-apa yang telah kita perjuangkan dan usahakan hanya menjadi sebuah isapan jempol belaka. Karena sejatinya masih banyak masalah yang harus diselesaikan dan masih banyak kebijakan yang harus ditetapkan oleh rektor terpilih nantinya. Mari kita bergandengan tangan ciptakan perubahan buat semua orang menuju perbaikan unpad kedepan. Hidup Mahasiswa !! Hidup Rakyat Indonesia…..