Pages

Monday, March 26, 2007

Triji Dalam Dunia Perguruan Tinggi

Pemakaian Handphone, PDA, MP3 player, dan lain-lain semakin banyak di masyarakat. Mulai dari lapisan atas, menengah, hingga bawah. Sejalan dengan itu, perkembangan teknologi telekomunikasi juga kian canggih. Salah satunya adalah dalam bidang jaringan (network). Keberadaan suatu teknologi baru tentunya akan diikuti dengan perkembangan dalam penerapan beragam aplikasi.
Sekarang kita tengah memasuki teknologi telekomunikasi generasi ketiga atau sering disebut “3G”(third generation ). Teknologi 3G merupakan tahap lanjutan dari teknologi telekomunikasi seluler yang ada saat ini. Teknologi 3G sebenarnya hanyalah meningkatkan kemampuan layanan data dari teknologi generasi sebelumnya sehingga penerapan teknologi ini akan didominasi oleh aplikasi yang banyak memanfaatkan data di dalamnya dan memungkinkan transmisi data berlangsung lebih cepat, sehingga layanan-layanan seperti gambar, video streaming maupaun file-file dalam bentuk digital bisa ditransmisikan antar ponsel atau PDA dengan maksimal.
Konsep pemakaiaan teknologi 3G secara mendasar sama halnya dengan teleconference yang merujuk pada suatu aplikasi yang akan menjadi trend dan banyak digunakan oleh masyarakat, sebagai contoh saat ini adalah sms. Dengan teleconference ini akan terjadi perubahan dalam cara berkomunikasi. Jikalau saat ini kita menelepon dengan mendekatkan ponsel ke telinga-kecuali memakai handsfree-, maka suatu saat nanti ponsel hanya akan kita genggam dan dihadapkan ke wajah kita. Ini semua karena kita tidak hanya akan mendengar suara lawan bicara tetapi dapat melihat wajah bahkan tempat di mana dia berada. Suatu hal yang selama ini hanya kita saksikan di film-film animasi sebentar lagi dapat kita rasakan secara nyata.
Terdapat banyak aplikasi lain yang dapat dikembangkan, semisal siaran TV, video, internet melalui ponsel. Jika saat ini banyak lembaga pendidikan tinggi modern mengembangkan pengajaran seluler melalui sms, maka bukan mustahil jika nantinya kita bisa melihat dosen-dosen menerangkan kuliah langsung melalui ponsel. Proses diskusi dan tanya jawab dapat dilakukan ditempat yang berbeda dalam satu waktu, misalnya seorang mahasiswa berhalangan hadir karena sakit/keluar kota maka dengan video streaming mahasiswa tersebut diharapkan tetap mendapatkan kuliah walaupun saat itu berada di luar kota. Disamping itu juga seorang dosen mungkin akan sangat senang dapat mengawasi proses ujian dengan lebih ketat tanpa harus mondar-mandir diruang kelas jika ternyata handset yang digunakannya dapat juga dipakai untuk melihat situasi ruang kelas mahasiswanya yang dipasang kamera video dan dapat diakses secara mudah. Selain itu mahasiswa dapat dengan lebih mudah mendownload materi pelajaran dari internet tanpa harus ke warnet terlebih dahulu atau dalam perjalanan menuju pulang dan di tengah-tengah kemacetan tetap dapat menonton acara televisi favoritnya.
Ini hanya beberapa contoh kecil dari penerapan teknologi 3G dalam dunia pendidikan dan masih banyak aplikasi yang lain yang tak lain merupakan peluang baru bagi para developer aplikasi. Aplikasi sederhana yang berbasiskan video bisa menjadi suatu konsep pendidikan baru yang dapat ditularkan sampai ke pelosok-pelosok negeri ini selagi memenuhi beberapa aspek, yaitu mudah, murah, dan berbasiskan handset.
Sebagai bukti, langkah yang diambil oleh Mobile-8 sebagai operator CDMA baru, misalnya, walaupun lisensinya bukan 3G, mungkin patut mendapat perhatian. Mobile-8 secara aktif menjawab kebutuhan ini dengan melakukan kerja sama dengan berbagai institusi pendidikan di Tanah Air, salah satunya adalah akses gratis ke portal Dikmenjur bagi seluruh sekolah menengah kejuruan di Pulau Jawa dan akses portal gratis bagi mahasiswa Universitas Jember dalam menunjang program belajar dan mengajar di lingkungan universitas tersebut. Langkah ini juga sudah sepatutnya diikuti oleh operator lain yang memang memiliki fitur data service di dalam jaringannya (Kompas, 4 April 2006).
Perkembangan teknologi telekomunikasi tidak pernah berhenti bergerak dan akan terus berkembang kesemua lapisan kehidupan termasuk pendidikan. Belum lagi jaringan telekomunikasi bergerak menuntaskan masalah jaringan mobile generasi ketiga atau 3G, sekarang akan segera lahir jaringan generasi keempat (4G). Sulit dibayangkan seperti apa kecepatan dan layanan apa yang akan didapat dari jaringan 4G ini.
Upaya melahirkan teknologi nirkabel ini bagaimanapun secara dahsyat akan mengubah gaya hidup dan pola fikir manusia mendatang. Lagi pula wajah dunia pendidikan akan dibuat semakin terbuka karena komunikasi multimedia semakin mudah dilakukan dari mana pun jika jaringan nirkabel berkecepatan tinggi sudah merata.

0 comments: