Pages

Saturday, March 10, 2007

Musibah Indonesia

Seharusnya Tobat Massal !!!
Oleh
Martariwansyah

Miris sekali Kondisi bangsa Indonesia saat ini. Setiap hari ada saja berita tentang pembunuhan, perampokan, kasus korupsi, bencana alam, bahkan kecelakaan di darat, laut maupun udara yang hampir menghiasi fokus berita setiap paginya. Semuanya datang silih berganti berkontribusi membuat Indonesia semakin polusi. Penat rasanya jika harus terus menerus seperti ini. Disatu sisi lain pemerintah disibukkan dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi, pendidikan, dan keamanan akan tetapi disisi lainnya masyarakat terlantar dan terkatung-katung tak menentu akibat ulah alam yang semakin tidak bersahabat.
Jika kita renungkan lebih jauh lagi Boleh jadi semua ini akibat dari akumulasi dosa-dosa massal masyarakat kita dari tahun-tahun sebelumnya. Baik dari pihak birokrat dengan korupsinya, penegak hukum dengan mafia peradilannya, pengusaha dengan kecurangan tendernya dan masyarakat grass root masih sibuk dengan judi dan mirasnya. Inilah sedikit potret kehidupan bangsa kita yang semakin kehilangan arah dan indentitas dirinya. Tertatih-tatih dan terlunta-lunta dengan lemahnya, tak berdaya melihat kenyataan hidup yang terus melanda.
Bangsa yang sangat besar bahkan besar sekali jika dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Mempunyai luas wilayah 1.919.440 km² dengan jumlah penduduk 225 juta jiwa, menjadikan negara ini negara dengan penduduk terpadat ke-4 di dunia dan berpotensi besar untuk menjadi negeri terkaya di Asia bahkan dunia. Akan tetapi, ironisnya bangsa yang menyandang sebutan Negara kepulauan dengan limpahan kekayaan alam ini sering kali diterpa bencana alam. Belum lagi selesai dengan masalah Tsunami Aceh dua tahun silam, bangsa ini sudah digemparkan lagi dengan gempa bumi dan letusan gunung merapi di Jogya, diikuti pula tsunami di Pangandaran. Belum selesai sampai disitu masyarakat Porong Sidoarjo Jawa Timur harus menelan pil pahit dengan kasus Lumpur Lapindo yang menenggelamkan ribuan rumah penduduk dan yang terbaru akhir-akhir ini banjir di Aceh dan Sumatra Utara serta tenggelamnya kapal KM Senopati dan jatuhnya pesawat Adam Air yang alasannya semua disebabkan oleh ulah alam sehingga semakin menambah rentetan panjang daftar masalah lingkungan di Indonesia. Miris bukan ???
Presiden SBY seharusnya sadar dengan kondisi bangsa kita saat ini. Anjuran yang beliau sampaikan di selah-selah hari raya kurban tanggal 31 Desember 2006 di Istiqlal kemarin yang menyatakan bahwa agar masyarakat Indonesia senantiasa berdoa agar dijauhkan dari bencana alam belumlah cukup. Sebaiknya Preseiden mengintruksikan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk melakukan tobat massal yang dilakukan secara serentak disemua daerah. Mulai dari pejabat eksekutif, legislative sampai masyarakat tataran bawah sekalipun. Kita coba memanfaatkan momentum pergantian tahun ini untuk banyak-banyak bermuhasabah berintropeksi diri tentang apa-apa yang sudah masyarakat kita lakukan selama ini. Boleh jadi Allah sedang murka dengan bangsa kita saat ini. Banyak dosa yang sudah kita lakukan baik sengaja-maupun tidak, baik besar maupun kecil dan baik yang terlihat maupun tidak. Kita berdoa memohon ampun kepada Allah SWT tentang apa-apa yang telah kita lakukan dengan harapan Yang Maha Kuasa mencurahkan segala rakhmat dan maghfirohnya kepada bangsa kita di tahun depan nanti.
Kita buktikan bahwa dengan Tobat ini bisa menjadikan bagian dari bentuk peningkatan kesalehan sosial bangsa kita. Kesalehan yang bisa membawa perbaikan dan perubahan ke kondisi yang lebih baik lagi kedepannya. Kita manfaatkan pergantian tahun ini sebagai momentum untuk semakin memperbaiki sikap dan watak masyarakat kita. Cukup sudah atribut-atribut negatif tentang Indonesia sebagai Negara kelima terkorup di Dunia, Negara kedua termiskin, negara terendah Indeks SDM-nya dan sebagainya yang selama ini menjadi raport merah, kita buang jauh-jauh. Kita buktikan ke dunia bahwa sebagai negara dengan penduduk muslim terbanyak di dunia, yang paling kaya sumber daya alamnya dan yang paling subur tanahnya ini bisa menjadi semakin maju dan bersaing dengan negara-negara adidaya lainnya. Sekarang mari kita ciptakan kesalehan sosial melaui tobat masal yang berorientasi pada perubahan secara global.
Tepat kiranya di awal tahun ini kita manfaatkan untuk menata ulang pundi-pundi tatanan kehidupan masyarakat yang semakin berkarat. Kita segarkan kembali segala agenda tahunan kita. Buatmu Pak presiden masih ada waktu koq. 2,5 tahun yang kemarin biarlah menjadi catatan pahit Bangsa kita. Anda masih mempunyai 2,5 tahun lagi ke depan untuk memperbaiki. Tidak ada kata terlambat. Masih banyak kesempatan yang bisa kita ambil, dan masih banyak masalah yang bisa kita atasi serta masih banyak prestasi yang bisa kita ukir. Kuncinya hanya satu yaitu komitmen untuk terus berubah dan memperbaiki diri dari hari ke hari. Mari senantiasa kita bergandengan tangan wujudkan impian menuju Negara solihan dan thoyiban. Hidup rakyat Indonesia..Hidup negeriku tercinta..!!!

0 comments: