Pages

Thursday, March 22, 2007

Mahasiswa Sejati

Jadi Mahasiswa Kok Loyo...

Oleh
Martariwansyah


Ingatlah sahabat..Mahasiswa bukan lagi murid SD, SMP, SMA kemarin sore yang hanya bisa belajar untuk terus menerima tanpa harus mencerna..Tapi seorang Mahasiswa adalah makhluk ciptaan Allah yang penuh dengan lika-liku dan intrik sosial. Mereka terus bergerak penuh dengan superioritas idealilitas. Mencancangkan tekad yang mengharu biru, tak kenal kata jenuh…memang sejatinya begitulah seorang mahasiswa.
Secara etimologis mahasiswa berasal dari 2 suku kata Maha dan Siswa, “Maha” sendiri artinya besar, luar biasa dan punya kelebihan sedangkan “siswa” adalah seseorang yang sedang menimba ilmu di suatu institusi pendidikan formal maupun non formal. Berangkat dari itulah maka saya coba mendefinisikan bahwa seorang Mahasiswa adalah sosok manusia yang giat menimba ilmu, punya keinginan terus untuk belajar dengan segala kemampuan yang luar biasa dan penuh tanggung jawab. Dia tidak lagi berfikir untuk sekedar menerima tapi bagaimana untuk bisa memberi. Dia tak lagi berpandangan hanya untuk sekarang tapi lebih kepada jangka panjang. Dia tak lagi berprinsip ” bagaimana nanti?” , tapi lebih kepada “ nanti bagaimana ?” Dia tak lagi bergerak pasif tapi harus lebih aktif. Dia tak lagi sekedar mendengar tapi harus bisa berbicara.
Dengan segala kelebihan tersebut maka seorang mahasiswa dituntut dapat menjadi sosok ideal disegala sektoral. Punya visi dan misi yang besar dengan semangat yang terus berkobar. Akan tetapi, kenyataannya ketika kita melihat potret dunia kemahasiswaan saat ini adalah jauh dari harapan. Mahasiswa tidak lagi mencerminkan figure yang pantas untuk jadi teladan. Mereka egois dan dan sangat bengis. Tindak-tanduk mereka tidak lagi merefleksikan sebagai soko guru peradaban. Stigma yang berkembang justru mahasiswa sebagai sosok pemberontak yang tak kenal sopan. Lihat saja.. Mahasiswa kok harus menjadi tokoh utama video porno, terjerumus dalam lembah narkoba dan terlibat pembunuhan dalam tawuran serta tak ayal pemerkosaanpun dijadikan sebagai peran. Artinya nilai-nilai moral tak lagi menjadi standart cultural melainkan sebagai polesan untuk mempermudah urusan. Sikap mahasiswa kini bukan lagi representasi dari gerakan kaum intelektual yang sangat menjujung tinggi nilai-nilal moral. Tetapi melainkan sikap apatis yang tak sama sekali kritis. Mereka tak lagi bergerak secara sistematis tapi lebih kepada gerakan sporadis. Urgensi gerakan yang mereka bawa bukan lagi untuk kepentingan rakyat tetapi melainkan untuk keuntungan privat. Genre mahasiswa sebagai agent of change tidak terlukis dari potret kemahasiswaan saat ini.. Seolah-olah mahasiwa kehilangan indentitas diri yang tak memiliki visi. Mereka loyo untuk bergerak dan bertindak. Wajar kalau sekarang pengangguran Intelektual semakin bertambah karena boleh jadi ini akibat dari minimnya kompetensi personal seorang mahasiswa ketika mereka lulus. Mereka dicetak bukan untuk menjadi generasi yang mampu menciptakan lapangan pekerjaan, tapi dibuat untuk menjadi buruh sampingan sebuah perusahaan. Miris memang, tapi itulah sebuah kenyataan..., kenyataan yang harus dicari jalan keluar. So..Pertanyaannya..Mampukan bangsa Ini maju dengan generasi yang kemayu........??

0 comments: