Pages

Saturday, April 28, 2007

Masalah Gusi Berdarah

Hiii serem amat ya..ada istilah gusi berdarah..kaya judul film aja ranjang berdarah ato rumah berdarah. Tapi itu emang benar loh sobat-sobat semua..istilah itu sering kita ucapin pas waktu habis sikat gigi. Perasaan heran bercampur bingung tiba-tiba menghinggap dalam benak ketika ngeliat busa-busa hasil kumuran jadi merah semua.. Horror banget kan kaya drakula aja..Nah loohh kalo itu terjadi, artinya kita sudah terserang penyakit gingivitis (naoon deui?). Yahhh gingivitis namanya, penyakit radang gusi yang hampir mengenai semua orang di muka bumi ini, ntahkah orang kulit putih ato item, baik yang muda atopun dewasa, baik di kota maupun desa, baik kaya atopun miskin, baik yang ndut ataopun kurus dan baik yang cantik atao jelek. Semuanya bisa terjangkit penyakit ini..penyakit yang bikin kelimpungan semua orang karena datang tak diundang dan susah untuk disuruh pulang.(alahhh capee dehh).

Hasil survey WHO terbaru mengatakan bahwa hampir 90 % penduduk di dunia terkena penyakit gingivitis (radang gusi) dan 80 % diantaranya paling banyak ditemukan pada anak-anak dibawah usia 12 tahun sedangkan sisanya hampir 100 % dialami remaja berusia 14 tahun. Berarti kalo gitu anak-anak ABG dong yang ketiban paling sial..Yap.. bener banget, ini masalahnya.....!!?? Ntar deh kita bahas lebih jauh lagi tapi sebelum kesitu kita harus tau dulu ciri-ciri makhluk asing yang bernama gingivitis ini seperti apa. Kan ada pepatah yang bilang tak kenal maka tak sayang, maksudanya tak sayang untuk dihilangkan.he..he..

Secara klinis, gingivitis sering kali ditandai dengan adanya perubahan warna, perubahan bentuk, perubahan konsistensi (kekenyalan), perubahan tekstur dan perdarahan pada gusi. Yang sebelumnya berwarna merah muda kini menjadi merah kebiru-biruan, yang awalnya tepi gusi berbentuk tajam seperti pisau kini menjadi bulat, lalu sebelumnya berkonsistensi keras dan kenyal kini menjadi lunak dan mudah rusak. Belum selesai sampai disitu, yang dulunya tekstur gusi ber stipling seperti kulit jeruk kini menjadi licin dan mengkilat akibat proses eksudasi atrofi epitel dan deskuamasi lapisan superfisial epitel dari jaringan yang mengalami pembengkakan. Dan terakhir yang awalnya tidak berdarah kini menjadi mudah berdarah akibat dari peregangan pembuluh darah sehingga akhirnya gusi sangat rentan terhadap cedera. Wahhh mulai berat nih bahasanya..tapi ngga apa-apa deh..kita coba belajar agak sedikit ilmiah bukannya generasi penerus bangsa harus bermoral dan ber intelektual. Weleh..weleh puyengkan ??

Tah yang diatas tadi hanya sekelumit dari tanda-tanda yang menyertai radang gusi, masih banyak lagi tanda-tanda tambahan yang semakin memperjelas ciri radang gusi tersebut. Nah..sekarang barulah kita ngebahas tentang penyebabnya. Kalo secara umum ada faktor utama terjadinya radang gusi yaitu penumpukan plak gigi yang mengandung berjuta bakteri. Bakteri beserta produk2nya ini kemudian menyebar ke daerah saku gusi sehingga lama kelamaan mengakibatkan inflamasi (peradangan). Disamping itu juga terdapat faktor-faktor pendukung yang memodifikasi terjadinya gingivitis, seperti adanya karang gigi, gigi yang berjejal, merokok, dan pembuatan gigi tiruan yang tidak baik. Selain itu pengaruh kehamilan, obat-obatan, leukemia dan pubertas, juga punya peranan penting. Oya lupa, diatas tadikan ada pertanyaan yang masih belum kejawab. Kenapa kok ABG yang paling ketiban sial, karena eh karena, rentang umur segitu ABG sedang ngalamin masa pubertas dimana produksi hormon seks meningkat sehingga berdampak pada komposisi mikroflora pada jaringan epitel gusi yang dapat bereaksi hebat terhadap jumlah plak yang ada. Ha..ha..kejawabkan?? ngerti ngga ?? pasti ngga ?? ngga apa-apalah ntar kita diskusi aja lagi.

Dari paparan diatas, kita udah taukan tanda-tanda klinis dan penyebab dari radang gusi. Lalu sekarang kita bahas tentang cara penanggulangnya. Ini bahasan yang utama dan paling utama dari semuanya. Simak bener-bener ya..Biar sobat-sobat semua tak sekedar paham teori tapi pandai apklikasi. Luar biasakan ?? Yang pertama, pembersihan secara mekanis melalui sikat gigi, tusuk gigi, benang gigi, skeling dan perbaikan retensi plak. Cara ini merupakan cara yang paling efektif guna mencegah berkembangnya penyakit yang lebih luas lagi meskipun membutuhkan waktu dan keterampilan manual. Kedua, secara kimiawis, cara ini sebenarnya hanya sebagai tambahan untuk mendapatkan kesehatan gusi yang maksimal seperti menggunakan obat kumur yang mengandung bahan antiseptik, banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran yang mengandung vitamin C serta menggunakan tablet kortikosteroid atau salep kortikosteroid yang langsung dioleskan ke gusi.

Temen-temen cara diatas tidak akan berhasil kalo seandainya kita tidak komitmen dengan apa yang sudah kita buat. Makanya salah satu untuk menjaga komitmen tersebut, selain harus rutin sikat gigi secara teratur maka jangan lupa kontrol setiap 6 bulan sekali ke dokter gigi terdekat. Yaa mungkin bisa ke saya (kalo udah jadi dokter, red: sekalian promosi) atao ke yang lain. Biar sekalian nambah temen dan tambah deket ama dokternya..Siapa taukan nanti-nantinya bisa periksa gigi gratis....he-..he..maunya aja…becanda ketang….

0 comments: