Pages

Tuesday, August 14, 2007

Fenomena Gigi Ompong

Nyanyi lagi ahhh..”Burung kaka’ tuaaaa hinggap di jendelaaa, nenek sudah tuaaaa giginya tinggal duaaaaa..” Ha..ha..ompong dong ? Hayaoo siapa yang mau ompong kaya gitu..yang mau ngacung…Pasti nga ada yang mau ngacung…Ya iyalah..siapa lagi yang mau giginya ompong..kaya’ nenek-nenek. Sahabat bloger kondisi itumah wajar kalo udah tua, tapi jadi kurang ajar kalo masih muda kaya kita giginya udah pada ngga ada alias ompong..Malukan cakep-cakep tapi pas senyum eh..giginya udah pada ilang semua..Jadi il feel deh..
Sobat-sobat bloger..masih tetep semangat kan? Kalo iya yuk..kita bedah sedikit yang namanya gigi ompong itu apasih ? Gigi ompong atau edentulous merupakan kondisi dimana gigi tidak ada atau hilang terlepas dari soketnya (tulang rahang) seperti saat lahir atau pasca pencabutan. Penyebabnya bermacam-macam bisa karena faktor penyakit tertentu, kelainan fungsi tubuh ataupun akibat kecelakaan. Tapi dari ketiga faktor diatas yang paling sering terjadi nih, yaitu faktor penyakit tertentu. Sebut saja infeksi jaringan gusi atau gigi berlubang yang karena aktivitas bakteri dapatmengakibatkan ketahanan dan kekuatan jaringan pendukung berkurang sehingga menyebabkan gigi goyang. So, ketika sudah dalam kondisi seperti itu biasanya dengan berat hati dan terpaksa gigi harus dicabut. Berikutnya faktor kecelakaan. Nah yang ini juga sering kali menimpa temen-temen kita yang bandel ato lagi ketiban sial, misalnya pas lagi berantem giginya ketonjok udah gitu langsung coplok, atau ketabrak mobil atao jatoh dari motor dll. Tapi sebenarnya ketika terlepas dari soket, gigi masih bisa dirawat kok, hanya karena kita ngga tau tentang masalah itu jadi gigi dibiarkan lepas begitu aja. Terakhir, karena kelainan fungsi tubuh secara normal. Misalnya pada orang tua yang lanjut usia secara umum ketahanan kondisi tubuh mereka mulai menurun, begitu juga dengan kondisi jaringan pendukung giginya. Sehingga wajar aja kalo pada umur-umur segitu gigi mudah lepas atao coplok, apalagi ditambah dengan adanya infeksi jaringan gusi.
Berdasarkan beberapa penelitian nih, dikatakan bahwa pada usia diatas 45 tahun hampir 100 % populasi sudah pernah mengalami kerusakan jaringan gusi. Ditambah lagi yang di Inggris, Sheiham dan Hobdell (1969) menemukan bahwa pada usia 63 tahun rata-rata setiap individu hanya mempunyai enam gigi yang masih tertinggal. Kebayangkan ? Emang tuh lansia nguyah makanan pake apa ya..masa di isep-isep kasian banget ya?? Ihh jadi serem..Disamping itu pada kondisi mixed dentition (geligi campuran) juga sering kali terjadi abnormalitas pertumbuhan gigi dimana ketika gigi tetap sudah waktunya tumbuh eh..malahan benihnya ngga ada..sedangkan gigi sulungnya udah keburu tanggal duluan. Nah kondisi kelainan seperti ini akan mengakibatkan kehilangan gigi secara permanent.
Tuhhhkan jadi tau penyebab gigi ompong itu apa aja. Nah sekarang kita kupas lebih jauh lagi yuk tentang akibatnya kalo gigi terus dibiarin Ompong. Menurut beberapa literatur yang saya baca disebutin bahwa gigi ompong dapat menyebabkan gangguan fungsi penguyahan, estetik, bicara dan kesehatan jaringan mulut. Lanjuut..Pertama, gangguan fungsi pengunyahan, yang ini jelas sekali harus menjadi perhatian, yang kita tahukan bahwa makanan yang padat atau keras harus dikunyah dengan baik sampai lumat sebelum dicerna. Karena kalau ngga demikian, maka alat-alat pencernaan di tubuh kita akan sangat menderita, sebab harus bekerja ekstra untuk mencerna makanan yang masih kasar. Sehingga hal ini akan mempengaruhi kodisi tubuh secara umum. Jadi jangan heran kalo suka sakit perut yang ngga jelas. Jangan-jangan karena dampak dari itu. Kecuali untuk makanan-makanan dengan serat tinggi misalnya ikan, sayur, roti , lemak daging sapi dan nasi. Meskipun ngga dikunyah sempurna bahan makanan tersebut masih dapat dicerna dengan baik oleh tubuh. Kedua, gigi ompong bisa mempengaruhi estetik atau penampilan seseorang. Terutama untuk gigi-gigi depan yang hilang akan dapat mengurangi rasa percaya diri sebagian orang terutama bagi mereka sebagai public figure. Kehilangan gigi akan membuat mereka malu untuk tampil di depan umum. Ketiga, mengganggu fungsi bicara. Kita mengenal beberapa suara berdasarkan komponen yang terlibat dalam menghasilkan suara. Contoh Perpaduan bibir atas dan bawah akan menghasilkan jenis huruf B, P. Sedangkan perpaduan gigi atas dan bibir bawah akan menghasilkan jenis huruf V, F. Untuk kombinasi gerakan lidah yang mengenai bagaian dalam gigi atas akan menghasilkan jenis huruf T, D. Lalu sentuhan ujung lidah ke langit-langit akan menghasilkan jenis huruf R dan terakhir perpaduan gigi rahang atas dan bawah akan menghasilkan jenis huruf S. Nah..ketika gigi depan rahang atas hilang maka tidak mungkin V, F dapat dilisankan dengan akurat. Begitupun huruf t dan s. Maka dari itu hilanganya gigi-gigi depan rahang atas akan sangat mempengaruhi lafal pengucapan suatu huruf. Keempat, ganggguan kesehatan jaringan mulut dimana gigi ompong akan menyebabkan terjadinya gangguan oklusi. Sehingga akan berakibat jelek pada jaringan mukosa mulut, sendi rahang ataupun otot-otot pengunyahan. Dengan banyaknya kehilangan gigi-gigi belakang, seseorang tentu akan mengunyah dengan gusinya dan jika terus dibiarkan dapat mengalami resorbsi tulang yang berlanjutan. Kita mengetahui hilangnya gigi walaupun hanya satu akan menyebabkan pergeseran gigi-gigi lainnya ketempat yang kosong, lazimnya disebut migrasi. Akibatnya akan timbul penyakit gusi dan kehilangan titik kontak gigi-gigi disampingnya. Sehingga gigi merenggang dan makanan mudah terperangkap ke dalam sela-sela tersebut dan wajar kalo sampai menimbulkan penyakit periodontal atau karies. Disamping migrasi gigi juga dapat roboh (tipping) ke daerah yang kosong. Pada daerah gigi yang hilang gigi lawan akan cenderung mencari titik kontak sehinga terus memanjang keluar ke arah daerah yang kosong, hal ini disebut ekstrusi dan jika dibiarkan lama-kelamaan gigi akan mudah goyang. Keterlaluan bangetkan? kalo kita udah tau bahayanya akibat gigi ompong tapi masih aja terus dibiarin. Nah..sekarang supaya kita ngga bingung gimana solusinya maka cara satu-satunya adalah dengan mengunakan gigi palsu (protesa gigi). Fungsi gigi palsu ini nantinya memang ngga semaksimal seperti yang aslinya. Ya iyalah masa cipataan Allah mau ditandingin. Ya tapi minimal kita bisa mengantisipasi segala akibat yang lebih buruk lagi, baik itu rasa minder berlebihan, susah mengunyah atau ganguan lafal bicara. Nah..untuk lebih jauhnya tentang apa dan bagaimana gigi palsu itu, ntar kita bahasa lagi aja ya ditopik berikutnya??cau..

0 comments: